Pegawai dengan waktu kerja 15 atau 20 tahun ke atas bisa dikategorikan loyal. Namun, bisa juga orang tersebut “tidak laku” di tempat lain. Masuk dalam zona nyaman atau keasyikan dengan situasi, karena bisa bekerja sembari sambilan di tempat lain.
Di sisi lain, seorang pegawai baru menyadari dirinya punya potensi atau tidak, ketika sudah keluar dari perusahaan tersebut. Pada awalnya, si pegawai selalu merasa dirinya yang dibutuhkan oleh perusahaan. Padahal perusahaan dan pegawai, sesungguhnya, saling membutuhkan.
Untuk mengecek, apakah seorang pegawai perlu pindah kerja atau terima nasib di perusahaan yang membesarkannya, memang perlu kebesaran hati. Legowo istilahnya. Jangan juga tidak punya kontribusi, tapi menuntut lebih kepada perusahaan. Manajemen bisa menilai, loh. Sia-sia sekali rasanya jika waktu yang ada, dihabiskan dengan mengeluh.
Jika Anda membaca tulisan ini, segera introspeksi diri. Apa yang membuat Anda tak bahagia? Mungkin sudah saatnya Anda mengundurkan diri dan pindah kerja ke perusahaan lain, atau jadi pengusaha? Berikut 9 caranya.
1. Anda begitu membenci hari Senin. Merasa sedih saat weekend berakhir dan Senin kembali datang itu hal yang wajar. Tapi jika Anda membayangkan masuk kantor, bekerja, bertemu bos, bertemu rekan kerja, dan semua yang akan terjadi hari Senin, lalu Anda merasa muak, takut, bahkan stres, artinya Anda memang tak ingin berada di sana. Mungkin Anda hanya bertahan hanya demi punya pekerjaan?
2. Anda bekerja tidak dengan hati. Pekerjaan yang ideal adalah saat kita mengerjakan apa yang kita cintai. Memang tak semua orang seberuntung itu, tapi jika Anda mencintai pekerjaan Anda, melakukan aktivitas sehari-hari di kantor pun tak akan terasa berat. Bahkan jika pekerjaan Anda berat, Anda masih bisa bersenang-senang di kantor.
