Penjualan itu terjadi di Only Watch, acara lelang amal yang dilakukan oleh Christie’s di Jenewa. Catatan ini sekaligus membuat arloji tersebut menjadi arloji termahal yang pernah terjual pada acara lelang amal. Bahkan, arloji dengan dua dial, bungkus yang dapat dibalik, dan 20 komplikasi (fungsi) itu resmi menjadi arloji termahal di dunia.
Jika melihat ke belakang, arloji Patek Philippe memang selalu terjual dengan angka tinggi. Pada 2017, ref 5208T yang memiliki titanium terjual seharga Rp 87,13 miliar. Dua tahun sebelumnya, ref. 5016A yang unik terjual dengan harga Rp 102,5 miliar dan membuatnya menjadi arloji termahal dunia saat itu.
Sejak saat itu, rekor telah terpecahkan dua kali. Pertama, oleh ref. 1518 pada 2016 (terjual Rp 154,5 miliar) dan 1968 Rolex Daytona “Paul Newman” di 2017 (terjual Rp 248,7 miliar). Beberapa menit sebelum Patek Philippe Grandmaster Chime ref.
6300A dinobatkan sebagai arloji termahal dunia di 2019, posisi tersebut dipegang oleh Patek Philippe lainnya. Patek Philippe Henry Graves Supercomplication, di tahun 2014 di Sotheby’s Jenewa, terjual seharga Rp 336 miliar di Pasar Resale.
Majalah Matra di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.