Tampilkan di aplikasi

Gaya tiga tuan Gubernur atasi wabah Covid 19

Majalah Matra - Edisi 0520
4 Mei 2020

Majalah Matra - Edisi 0520

Lambat. Itulah satu kata yang banyak terlontar dari kalangan pengamat dan publik kepeda Pemerintah Pusat dalam mengatasi bencana pandemi Coronavirus disease 2019 (Covid 19). Bahkan tak Cuma kata “terlambat” saja yang terujar, namun Pemerintah Pusat juga dianggap terkesan “menutupi” jatuhnya korban Covid 19 saat awal-awal wabah ini menyerang Indonesia.

Matra
Pada awal Maret, Pemerintah Pusat mengklaim tidak memiliki kasus infeksi. Bahkan, Menteri Kesehatan Terawan terkesan meremehkan dugaan nol kasus di Tanah Air dengan kekuatan doa. Sementara, Menteri Dalam Negeri mendesak masyarakat untuk makan lebih banyak tauge dan brokoli agar virus corona tetap nihil.

Pun, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, yang akhirnya terinfeksi Covid 19, sempat berkelakar, rakyat Indonesia kebal karena gemar makan nasi kucing. Di puncak kekuasaan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji jamu, obat herbal tradisional yang ampuh tangkal corona masuk.

Singkatnya, di awal-awal, pemerintah Indonesia telah mati-matian menyangkal pandemi ini. Menkes Terawan bahkan sempat berang karena merasa dituduh peneliti Universitas Harvard bahwa Indonesia telah memiliki kasus yang tidak dilaporkan.

Kini faktanya, Indonesia sudah terpapar Covid 19 cukup parah. Korban yang berjatuhan akibat pandemi ini tak hanya masyarakat biasa, namun juga para tenaga medis seperti dokter dan perawat yang berada di garda terdepan menangani pasien positif Covid 19.

Sekjen Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Husein Habsy menilai langkah pemerintah nasional dalam pengendalian Covid 19, lambat. Kesiapsiagaan untuk mengendalikan Covid-19 justru diinisiasi kepala-kepala daerah, bukan presiden.

“Sementara mungkin pemerintah (pusat) masih banyak sekali pertimbangan-pertimbangan aspek lainnya aspek politik, ekonomi dan seterusnya, sehingga kesan lambat memang,” katanya seperti yang dilansir BBC Indonesia.

Menurut Husein, keterangan dari Presiden Jokowi belum dapat membuat masyarakat keluar dari rasa panik. Saat ini masyarakat seperti mendadak mendapat situasi yang bergerak cepat sekali. Husein mengaku belum menangkap ketegasan dari keterangan Presiden Jokowi dalam mengambil langkahlangkah strategis pengendalian Covid 19.
Majalah Matra di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI