Tampilkan di aplikasi

Kiat atasi stres Covid-19

Majalah Matra - Edisi 1020
6 Oktober 2020

Majalah Matra - Edisi 1020

Akibat pandemic, manusia yang selalu berpikir masa depan, “terjebak” mekanisme penyesuaian diri

Matra
Sebuah model proses mental yang disebut ‘cognitive load theory’ atau ‘teori muatan kognitif’ yang diperkenalkan pertamakali pada 1960-an. Mengindikasikan bahwa otak manusia mampu memproses sejumlah kecil informasi pada waktu tertentu. Hal-hal yang tak kunjung beres hanya akan menambah beban pada kita. Di sinilah kemudian apa yang disebut sebagai ‘Zeigarnik effect’ memainkan peran.

Istilah ini diambil dari nama seorang ahli psikologi Rusia yang menulis di tahun 1920-an, mengacu pada kecenderungan kita untuk menyelesaikan hal yang tak beres. Kecenderungan ini diperkuat sekarang, terutama ketika lebih banyak hal yang tak pasti ketimbang kepastian. Sederhananya, ketidakpastian itu menyebalkan.

Berbagai penelitian memperlihatkan hal itu membuat kita tak berdaya dan mendatangkan stres. Namun ketikakita punya punya rencana, pikiran jadi jernih dan terkelola. Situasi sekarang ini dan tekanan yang ditimbulkannya belum pernah ada presedennya. Ketika sistem pengelola stres yang biasa kita pakai tak berhasil, itu wajar.

Hadapi Kenyataan, Sebelum pandemi terjadi, membuat keputusan terus-menerus setiap hari dapat membuat orang menjadi stres, terlebih kini. Covid-19 telah menambah bobot pada keputusan kecil dan besar yang harus diambil, membuat tingkat stres bisa lebih tinggi.

Konsep stres berkaitan dengan kelelahan, kaitan antara keduanya ini dikenal sebagai kesalahan mengambil keputusan (decision fatigue). Setelah berbulan-bulan menilai risiko dan manfaat dari pilihan harian selama krisis virus corona, banyak orang menjadi lelah.
Majalah Matra di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI