Ikhtisar
Buku ini mengulas tentang olahraga panahan yang tumbuh dan berkembang di Papua. Olahraga panahan menjadi salah satu bentuk kearifan lokal di Provinsi Papua. Masyarakat Papua sejak kecil sudah bergumul dengan busur dan anak panah, sehingga panahan tidak lepas dari kehidupan dan aktivitas masyarakat Papua. Bahkan, panahan juga dapat menjadi jati diri orang Papua karena dari panahan tersebut masyarakat menggunakannya untuk dapat bersaing dan berpestasi pada level yang lebih tinggi. Praktis, buku ini menyajikan perspektif yang baru dari melihat panahan di bumi cenderawasih.
Pendahuluan / Prolog
Bab I Pendahuluan
Kepopuleran olahraga panahan di Indonesia di latar belakangi oleh pandangan masyarakat bahwa olahraga panahan dapat melatih fokus, konsentrasi, dan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang. Selama kurun waktu 5 tahun terakhir, olahraga panahan berkembang sangat pesat di Indonesia baik menjadi olahraga rekreasi maupun prestasi, hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya klub panahan yang muncul dan berbagai macam kejuaraan baik tingkat daerah maupun Nasional. Panahan sendiri merupakan cabang olahraga statis yang membutuhkan kondisi fisik yang baik yaitu kekuatan dan daya tahan khususnya pada bagian otot tubuh bagian atas. Panahan merupakan cabang olahraga yang memerlukan koordinasi, daya tahan, kelentukan, kekuatan, dan keseimbangan untuk membentuk teknik memanah yang baik.
Olahraga panahan merupakan salah satu cabang olahraga unggulan Indonesia, karena atlet-atlet panahan dari Indonesia mampu kompetitif pada even bergengsi seperti World Cup Archery dengan berhasil mendapatkan medali pada ajang tersebut. Selain itu, olahraga panahan merupakan cabang olahraga yang sering menyumbangkan medali pada ajang multievent, seperti Sea Game, Asian Games serta menorehkan sejarah sebagai olahraga pertama yang dapat memperoleh medali untuk Indonesia, yaitu medali perak pada olimpiade seoul 1988. Hal tersebut merupakan suatu daya tarik yang membuat olahraga ini menjadi populer di Indonesia.
Di Papua sendiri, trutama di daerah Papua Pegunungan, memanah (panahan) disebut dengan sehen sedangkan olahraga disebut dengan honak. Masyarakat Papu menjadikan olahraga panahan sebagai olahraga rakyat karena sejak kecil anak-anak di Papua sudah diajari memanah. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari kearifan lokal yang berkembang di tengah masyarakat. Meskipun demikian, belum tulisan yang membahas tentang olahraga panahan di Papua. Atas dasar tersebut, buku ini berupaya untuk menyajikan olahraga panahan dari perspektif kearifan lokal masyarakat Papua.
Penulis
Yos Wandik - Penulis adalah dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Cenderawasih. Berbagai karya tulis seperti buku dan artikel ilmiah berhasil diterbitkan, baik tingkat nasional maupun internasional.
Tery Wanena - Penulis adalah dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Cenderawasih. Berbagai karya tulis seperti buku dan artikel ilmiah berhasil diterbitkan, baik tingkat nasional maupun internasional.
Daftar Isi
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Sekilas Sejarah Panahan
A. Olahraga Panahan
B. Sejarah Olahraga Panahan
C. Sejarah Panahan di Indonesia
D. Sejarah Prestasi Olahraga Panahan Indonesia
Bab 3 Papua dan Panahan
A. Sekilas Tentang Provinsi Papua
B. Panahan di Papua
C. Karakteristik Anak Panah dan Busur di Papua
D. Pembelajaran Panahan di Papua
Bab 4 Manfaat Olahraga Panahan
A. Manfaat Pada Aspek Fisik
B. Manfaat Pada Aspek Psikis
C. Meningkat Keseimbangan Tubuh
Bab 5 Peralatan Olahraga Panahan
A. Peralatan Panahan
B. Perlengkapan
C. Memilih Busur dan Panah
D. Memilih Akseoris
Bab 6 Teknik Dasar Olahraga Panahan
A. Stance
B. Teknik Nocking
C. Teknik Hooking and Gripping The Bow
D. Teknik Mindset
E. Teknik Set Up
F. Teknik Drawing
G. Teknik Anchoring
H. Teknik Tranfer to Holding
I. Teknik Aiming and Expansion
J. Teknik Release
K. Teknik Follow-Through
L. Teknik Relaksasi dan Feedback
Bab 7 Peraturan Olahraga Panahan
A. Nomor Olaharaga Panahan
B. Recurve, Compound, dan Standar Bow
C. Lapangan dan Kostum Panahan
D. Turnamen Panahan
Referensi