Kita tidak lama lagi akan memiliki Pusat riset teknologi bernama Bukit Algoritma di Sukabumi, Jawa Barat, yang digadang-gadang sebagai Silicon Valley Indonesia. ilicon Valley menjadi magnet sekaligus mesin penggerak dari banyak perusahaan teknologi asal Amerika Serikat. Tempat ini pula yang menjadi saksi lahirnya ribuan startup tersohor di kancah global.
Pada tahun 1970-an, Silicon Valley menjadi rumah bagi perusahaan, seperti Atari dan Oracle. Steve Jobs dan Steve Wozniak juga membidani lahirnya Apple pada era yang sama dan kini bermarkas di Cupertino.
Saat internet masih seumur jagung, perusahaan, seperti Google, eBay, PayPal, dan Yahoo lahir di wilayah ini. Kini setelah internet tidak bisa dilepaskan dari kehidupan seharihari, Silicon Valley turut menjadi rumah bagi Facebook, Twitter, Uber, Tesla, dan masih banyak lagi.
Sementara, Silicon Valley versi Jawa Barat yang dikembangkan perusahaan BUMN konstruksi PT Amarta Karya (Persero) (AMKA) ini diperkirakan menelan dana hingga 1 miliar Euro atau setara Rp18 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk peningkatan kualitas ekonomi 4.0, peningkatan pendidikan, penciptaan pusat riset, dan development, serta mendongkrak sektor pariwisata di kawasan seluas 888 hektar itu.
Pengembangan tahap awal diperkirakan memakan waktu tiga tahun. Bukit Algoritma Sukabumi merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 yang letak persisnya berada di kawasan Cikidang dan Cibadak.
Pengembangan KEK Sukabumi itu diharapkan dapat meningkatkan infrastruktur pertumbuhan berkelanjutan dan pembangunan SDM berbasis iptek, yang merupakan salah satu alat dukung pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi RI.
