Pada dasarnya investasi properti sama dengan jenis investasi lainnya, yaitu berkaitan dengan jual beli aset dan pengelolaan aset untuk menghasilkan keuntungan atau keuntungan. Namun, perbedaan antara investasi properti dengan investasi lain terletak pada jenis aset yang dikelola.
Jika aset investasi pasar uang berupa mata uang, maka investasi aset obligasi dalam bentuk obligasi (bond), dan investasi aset saham adalah saham perusahaan yang dapat diperdagangkan, investasi aset properti adalah properti.
Oleh karena itu, properti mencakup sebidang tanah dan semua aset di atasnya, seperti gedung, rumah, tanaman, jalan, dan semua sumber daya yang ada di lingkungan tanah. Investasi properti tentunya dapat menghasilkan keuntungan melalui pengelolaan properti, baik itu melalui leasing, dijual kembali atau kombinasi keduanya.
Berinvestasi di properti memiliki nilai tambah karena kita bisa mendapatkan keuntungan yang tinggi dengan resiko yang minimal. Mengapa demikian? Karena nilai properti, baik properti baru maupun yang dijual, cenderung meningkat dan tetap stabil dari waktu ke waktu. Hal ini terjadi karena kebutuhan setiap orang akan tempat tinggal atau gedung selalu ada. Investasi properti tergolong dalam investasi real asset, investasi berupa benda yang berwujud.
Investasi tanah atau properti memang sangat populer belakangan ini. Hal tersebut dapat terjadi dengan timbulnya kelangkaan. Di kala tanah yang tersedia tidak akan bertambah, namun populasi penduduk terus meningkat. Artinya, permintaan akan tanah dan properti akan lebih tinggi dari persediaannya dan mengakibatkan harganya pun akan semakin tinggi.
Selain itu, istilah investasi properti juga cukup fleksibel, kita bisa melakukan investasi jangka panjang maupun jangka pendek. Oleh karena itu, biasanya dapat menentukan jangka waktu investasi sesuai dengan kebutuhan.
