Menjabat tangan sudah menjadi perilaku yang umum untuk menunjukkan kesopanan. Tokoh politik saling berjabat tangan satu sama lain sebagai tanda hormat. Sebelum pertandingan olahraga juga biasanya para pemain berjabat tangan satu sama lain serta orang-orang seperti wasit. Para pebisnis akan saling berjabat tangan sebelum dan sesudah pertemuan, dan untuk menyetujui kesepakatan bisnis. Kapan sebenarnya budaya jabat tangan atau bersalaman dimulai?
Jabat tangan berasal dari Yunani kuno sebagai simbol perdamaian antara dua orang dengan menunjukkan bahwa tidak ada orang yang membawa senjata. Dexiosis yang banyak ditemukan di prasasti dan relief Yunani. Gerakan jabat tangan juga mungkin telah dimulai di Eropa Abad Pertengahan, ketika para ksatria akan menjabat tangan orang lain dalam upaya melepaskan senjatasenjata tersembunyi. Seiring dengan perkembangan abad ke-20 gerakan itu berkembang menjadi simbol sambutan profesional yang universal.
“Jabat tangan adalah gerakan literal keterhubungan manusia simbol bagaimana manusia berevolusi menjadi makhluk yang sangat sosial, berorientasi pada sentuhan,” kata Cristine Legare, profesor psikologi di University of Texas di Austin. Setiap negara memiliki ciri khas dan budaya yang berbeda-beda. Selain bahasa, salah satu kekhasan yang dimiliki setiap negara adalah cara mereka menyapa orang atau memberi salam. Walaupun saat ini, wabah Covid-19 yang menyerang dunia mengubah esensi yang selama ini dilakukan dalam berjabatan, berikut adalah bentuk-bentuk tradisi berjabat tangan di seluruh dunia.
Bostwana Orang-orang di Botswana tidak sekadar melakukan jabat tangan singkat dan dilepaskan seperti biasa, tapi ada tiga langkah yang harus dilakukan. Dimulai dengan bersalaman, kemudian gerakkan posisi tangan sedikit untuk mengunci jempol, lalu kembali jabat tangan biasa. Selandia Baru Suku Maori merupakan orang-orang pribumi asli Selandia Baru yang memiliki salam tradisional yang disebut dengan Hongi, artinya berbagi napas kehidupan.
