Ikhtisar
Buku ini merupakan buku yang lahir dari gagasan untuk merayakan program Terminal Sastra (selanjutnya disebut TS) yang pada 18 Mei 2016 telah berusia dua tahun. TS merupakan program rutin yang diselenggarakan satu bulan sekali (meskipun dua atau tiga kali pernah dalam sebulan terjadi sampai dua acara). TS ini program yang tercetus dari ide saya bersama Dadang Ari Murtono, yang kemudian bisa terealisasi hingga saat ini karena kerjasama dengan Perpustakaan Kab. Mojokerto. Sungguh, saya tidak menduga TS sudah mulai bisa menggema. Gaung itu salah satu di antaranya sudah mampu menarik orang di luar Mojokerto untuk ikut berpartisipasi.
Pendahuluan / Prolog
Antara Indra, Buku, Sastra, Seni Tradisi, Jazz dan Saya
Sebagai perpustakaan modern, Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Mojokerto yang berlokasi di Jalan Raya Jabon 190 Mojokerto, kini bukan hanya tempat meminjam buku, tempat mencari sumber referensi, dan ruang belajar yang sunyi. Selain ruangan ber-AC, fitur unggulan yang mendukung kebutuhan calon pembaca adalah tersedianya fasilitas WIFI secara gratis. Selain itu, perpustakaan ini juga punya beberapa produk dan program unggulan. Sosok di balik kemajuan tersebut adalah Indra T Kurniawan.
Dulu, orang sering membayangkan bahwa sebuah perpustakaan itu tempat yang sangat sunyi, tenang dengan rak buku berjajar rapi hingga pulpen jatuh pun terdengar ramai, itulah asumsi sebuah perpustakaan tradisional. Juga umumnya, perpus – begitu kita sering menyebut – adalah tempat meminjam buku, selain ruang belajar yang tenang bagi sebagian orang.
Di tangan Indra, anggapan itu perlahan dikikis. Kepala Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi yang terlahir tanggal 3 September 1968 itu menyulap dan menjadikan perpus bukan lagi tempat interaksi antara buku dengan pembaca, tapi lebih dari itu. Sosok kalem dan kharismatik ini terbukti berhasil melakukan terobosan tentang makna sebuah perpustakaan. Terlebih, ketika jabatan sebagai Kepala Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto diamanahkan padanya, Indra banyak melakukan manuver dengan program-program unggulan demi memajukan dunia literasi dan juga dunia seni di Mojokerto.
Dia juga berhasil merangkul berbagai elemen pelaku budaya, pelaku seni agar dapat bertahan dan diberdayakan di era digital dan jaman serba gadget seperti saat ini. Banyak sudah program hasil gagasan Indra yang akhirnya menjadikan perpus tak melulu berhubungan dengan dunia perbukuan semata, melainkan juga sebagai ajang berekspresi bagi para pelaku budaya, seniman, sastrawan, dan penulis.
Penulis
Agus Pramono - Karya yang sudah pernah dipublikasikan dalam bentuk Antologi bersama: Essay Empati Guru untuk Bangsa; Puisi tentang Majapahit; Sajak-sajak Malam Seribu Bulan-Tadarus Puisi 2015; Kumpulan cerpen Kenangan di Bangku SMA bersama 38 Penulis Indonesia; Kumpulan puisi Tentang Laut bersama 74 Penyair Nusantara; Memo untuk Wakil Rakyat bersama 134 Penyair Indonesia; SonianVaganza #1; Ombak Biru Semenanjung, 1020 Sonian Tiga Negara. Sementara, debut buku puisi tunggalnya, KADO #1 baru beredar akhir Januari lalu.
Daftar Isi
Sampul
Literasi Membuka Pintu-pintu Rahasia dalam Diri (Catatan Editorial)
Daftar Isi
Antara Indra, Buku, Sastra, Seni Tradisi,Jazz dan Saya
Indra Tri Kurniawan: Di Balik Sosoknya yang Pendiam
Surat Terbuka untuk Pak Indra
Pelukis Lingkaran: Sastra dan Budaya
Pembangun Mahligai Ber-Mitreka Satata (Sebuah Wawancara Imajiner dengan Gusti Sanggrama Wijaya)
Pintu Terbuka Sang Pelopor Literasi
Saya Menanti Jawabannya
Perkembangan Sastra Mojokerto Terkini
Opsi Jalan!
Perpustakaan Harus Diurus dengan Cinta
Lelaki yang Datang Diam-Diam
Sang Penyemi Literasi
Konsisten Tak Pernah Absen