Ikhtisar
Pria kelahiran Malang, 7 Agustus 1964 ini dikenal sebagai sosok yang bersahaja dan mudah bergaul dengan banyak kalangan. Prof. Sugeng memang berdarahkan Jawa, tetapi merasa anak Melayu yang sangat kuat dalam kehidupan dan pergaulannya. Prof. Sugeng yang mempersunting Dewi, dara Melayu asal Lirik, Indragiri Hulu ini dikarunia 3 orang anak dan 3 orang cucu. Keluarga harmonis, keluarga sakinah, mawaddah, warohmah, agaknya tepat milik beliau.
Dalam usianya menjelang 59 tahun pada tahun 2023 ini, sebagai seorang guru besar, Prof. Sugeng sudah sangat banyak dengan pengalaman di tingkat fakultas dan universitas. Beliau pernah menjadi orang nomor satu di Fakultas Teknik (FT) UIR sebagai dekan (2008-2012). Sebelum menjabat Dekan FT, Prof. Sugeng, jebolan S3 dari University Teknologi Malaysia ini, pernah juga menjabat sebagai ketua jurusan dan wakil dekan. Di tingkat universitas, beliau juga berhasil menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai Wakil Rektor Bidang Kerja Sama bersama Prof. Dr. Detri Karya, SE., MA sebagai Rektor ketika itu. Cukup banyak beliau menghasilkan publikasi ilmiah dalam bidang konstruksi, gedung, baik di tingkat Nasional maupun internasional. Demikian juga sudah puluhan paper dan makalah yang sudah dilakoninya sebagai pembicara di berbagai kesempatan, forum ilmiah Nasional maupun internasional. Prof. Sugeng juga kerap kali diminta sebagai tim pembimbing dan penguji eksternal tesis dan disertasi di University Teknologi Malaysia. Prestasi yang membanggakan dan mempunyai nilai tambah untuk proses akreditasi.
Pendahuluan / Prolog
Sekapur Sirih
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga buku ini bisa hadir di hadapan pembaca sekalian. Buku ini hadir sebagai bagian dari representasi diri saya yang secara global dan sebagiannya rinci dituliskan dalam lembaran-lembaran ini. Tentu saja kehadiran buku ini tidak dimaksudkan untuk menyampaikan perihal diri saya sebagai sebuah keakuan. Tidak ada niat menyombongkan diri dari apa yang saya sampaikan dan ditulis dengan baik di buku ini.
Jika ada kalimat yang seakan menunjukkan keakuan atau terkesan menyombongkan diri, maka itu adalah bagian dari pelajaran untuk anak dan cucu saya. Sama sekali tidak bermaksud sombong atau angkuh. Sama sekali tidak ada niat untuk menunjukkan kesombongan atau meninggikan diri. Sebab, semua gelar dan jabatan, termasuk jabatan fungsional tertinggi di kalangan akademik, yakni guru besar, hanyalah semata dibuat untuk memberikan tanggung jawab. Jabatan dan gelar, atau pun kekayaan bukan untuk disombongkan. Semakin tinggi jabatan seseorang, maka tanggung jawab moral yang diembannya juga semakin besar.
Bisa jadi seseorang dikatakan berhasil saat dia dapat meraih gelar guru besar. Tapi di sisi lain, tanggung jawab moral dan akademiknya kepada civitas akademika juga semakin tinggi. Seorang guru besar tidak boleh selesai tugasnya saat dia meraih “citacita” sebagian besar akademisi itu. Jika ini dikatakan sebuah keberhasilan, maka sesungguhnya ini adalah awal dari kerja- kerja yang le bih besar lagi. Dalam gelar yang besar, terdapat tanggung jawab yang besar. Dalam gelar guru besar, ada tanggung jawab mendidik yang juga besar.
Penulis
Muhammad Amin - Lahir di Pekanbaru, 3 Oktober 1975. Sejak 2001-sekarang bekerja sebagai wartawan di Riau Pos. Ia berpendidikan tinggi di Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Pascasarjana (S2) IAIN Suska Riau.
Beberapa buku karyanya antara lain Dilema Demokrasi (2007), Mengislamkan Kursi dan Meja (2009), Berdakwah Seumur Hidup (2015), Muchtar Achmad sang Pionir (2015), Anak-Anak Langit (2011, novel), Ayah Keduaku (novel, meraih Anugerah Sagang 2013), Ibu Rakyat Inhil (2016), Menembus Batas di Hulu Migas (2022).
Selain itu, ada beberapa buku antologi bersama. Misalnya Jejak Langkah Lima Rektor UIR (2021), Menata Riau, Menatap Indonesia (2022). Selain buku biografi, beberapa buku sastra juga pernah ditulis dalam tulisan bersama, terutama kumpulan cerpen, misalnya, 100 Tahun Cerpen Riau (2014), Matahari Sastra Riau (2017).
Selain itu, dia juga editor beberapa buku. Di antaranya Demokrasi dan Kesejahteraan Rakyat (2008), Masa Depan Islam Indonesia (2010), Riau Al-Munawwarah (2010), Humor di Tanah Melayu (2014), Teror Lanun Selat Melaka (2014), dan lainnya.
Daftar Isi
Sampul
Sambutan Rektor UIR
Sekapur Sirih
Prakata
Daftar Isi
Prolog
Bab I: Visi Anak, Harapan Orang Tua
Berprestasi sejak Kecil
Cita-Cita Besar
Guru yang Menginspirasi
Asmara Masa SMA
Pilih Teknik Sipil UGM
Para Profesor dari Zaman Belanda
Menikmati Masa Kuliah
Teman Profesor Seangkatan
Bab II: Keluarga Prioritas Utama
Keluarga Nomor Satu
Cara Ibu dan Cara Ayah
Mobil Pick up untuk Anak
Berpikir Jauh ke depan
Menjaga Kemesraan
Stroke Ringan dan Perhatian Keluarga
Hobi Otomotif
Cucu yang Menyenangkan
Datuk dan Mbah
Bab III: Antara Karier dan Jenjang Akademik
Melanjutkan S2 di ITB
Antara Doktor atau Bisnis
S3 Jalan, Bisnis Jalan
Bab IV: Pilihan Hidup Sebagai Insan Akademis
Pindah ke Riau
Menjadi Dosen UIR
Staf Ahli Rektor
Jati Diri Dosen
Gedung Rektorat hingga Laboratorium
Masjid sebagai Pusat UIR
Dinamika dan Suka Duka Dosen
Memotivasi Mahasiswa
Dosen Teladan hingga Penilai Ahli
Tawaran Jabatan Struktural
Yang Mengesankan dari Dosen
Pembicara Forum Nasional/Internasional
Bab V: Perjuangan Menggapai Guru Besar
Cita-cita Masa Kecil yang Nyaris Dilupakan
Dorongan Istri
Motivasi dari Tokoh Konstruksi
Mendapatkan Guru Besar
Dukungan Kolega
Tiga Tahun setelah Doktor
Tantangan Guru Besar
Bab VI: Pengabdian Sang Guru Besar
Karya-Karya Monumental
Rekomendasi sebagai Pakar Teknik Sipil
Praktisi Konstruksi, dari LPJK hingga HAKI
Kerja Sama UIR Membangun Daerah
Awasi Jalan hingga IMB
Kajian Pasir Silika yang Dihargai Negara
Kontribusi bagi UIR
Pengaruh untuk Riau
Rajin Turun ke Lapangan
Harus Tetap Berkarya
Bab VII: Panggilan Tugas Pakar Konstruksi
Bertaruh Nyawa di Sukaramai
Jejak Politis di Jembatan Siak III
Mempertahankan Sisi Ikonik Jembatan Siak I
Suara Lantang di Siak IV
Jembatan Perawang dan Sultanah Lathifah
Modus di Balik Turap Roboh
Kasus Turap Sungai Siak
Penataan Kota Dumai
Konsep Lintas Pesisir Timur lewat Jembatan Pedamaran
Perencana Permukiman Transmigrasi
Jumpa Harimau hingga Khawatir Racun
Kecemasan di Pasar yang Miring
Investigasi Bangunan SMA yang Miring
Kerusakan Dini Puskesmas Pulau Burung
Gedung Mangkrak Jadi MPP
Meneruskan Jalan Pangkalan Nyirih- Kadur
Gedung Rawat Inap RSUD Bangkinang
Lampiran
Daftar Pustaka
Daftar Buku-Buku
Daftar Riwayat Hidup
Testimoni
Tentang Penulis