Tampilkan di aplikasi

Buku MNC Publishing hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Rindu Damai Di Sudut Negeri

Kumpulan Puisi

1 Pembaca
Rp 35.000 17%
Rp 29.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 87.000 13%
Rp 25.133 /orang
Rp 75.400

5 Pembaca
Rp 145.000 20%
Rp 23.200 /orang
Rp 116.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Walau tak banyak yang mengatakan bahwa karya sastra (puisi) tidak dapat dipahami dan diteliti lepas dari konteks sosial kemasyarakatan yang bersangkutan. Namun hal ini sangat dominan dalam menentukan keberhasilan dalam proses pemahaman, karena bagaimanapun, sastra (puisi) erat kaitannya dengan kode-kode yang ada dalam masyarakatnya. Dan hal itu berkaitan pula dengan fungsi estetis yang kemudian berlanjut pada proses balik terhadap fungsi-fungsi sosial yang lain.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: R.B. Abd. Gani

Penerbit: MNC Publishing
ISBN: 9786026931979
Terbit: Maret 2022 , 133 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Walau tak banyak yang mengatakan bahwa karya sastra (puisi) tidak dapat dipahami dan diteliti lepas dari konteks sosial kemasyarakatan yang bersangkutan. Namun hal ini sangat dominan dalam menentukan keberhasilan dalam proses pemahaman, karena bagaimanapun, sastra (puisi) erat kaitannya dengan kode-kode yang ada dalam masyarakatnya. Dan hal itu berkaitan pula dengan fungsi estetis yang kemudian berlanjut pada proses balik terhadap fungsi-fungsi sosial yang lain.

Pendahuluan / Prolog

Pengantar
Ada darah, airmata, cinta, rindu Pengabdian, amarah, dan bangga lebur dalam bait bait puisi menjadi ornamen dalam hati dan jejak perjalanan semoga negri akan bangkit kala rindu dan cinta ciptakan damai dalam hati dan langkah.

Awalnya ada keengganan utntuk mengumpulkan semua tulisan yang kalau boleh saya katakan puisi hingga suatu malam di bulan Ramadhan, sebenarnya mendekati pagi, bersama Pak Indra, Akhmad Fatoni dan Mochammad Asrori. Tiba-tiba mereka menawarkanku untuk membuat antologi tentang negeri. Masih kata mereka juga, terbitnya nanti bersamaan dengan bulan kemedekaan RI.

Sambil bercanda aku bilang lho sudah merdeka? Tanpa disadari kita tersenyum bersama. Akhirnya aku putuskan untuk mengiyakan tawaran mereka. Setelah itu aku mencoba berbicara dengan kawan-kawan Girilaja, dan ternyata mereka menyambut baik bahkaniv mereka sanggup mengisi musikalisasi puisi saat bedah buku nanti

Penulis

R.B. Abd. Gani - R.B. Abd. Gani, lahir di Sumenep Agustus 1981. Aktif menulis puisi sejak 1996. Saat sekolah di MAN Sumenep menulis merupakan sebuah hobi yang terus dijalani dan menjadi keasyikan. Tahun 1998 bersama beberapa seniman dan komunitas kesenian memprakarsai berdirinya Jaringan Seniman Sumenep (JSS) yang akhirnya menjadi Dewan Kesenian Sumenep. Tahun 1999 kuliah di Fakultas Hukum Unibang, setelah satu tahun kuliah akhirnya memutuskan untuk pindah ke Unesa, tepatnya di Fakultas Bahasa dan Seni Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah. Selama di Unesa terus menulis dan bergabung dengan beberapa organisasi dan komunitas seni budaya, antara lain SAA (SANGGAR ABOE–ABOE), Komunitas Sastra Mudah, Teater Kaki Langit, dan Kajian Rabu Sore. Saat kuliah ini antologi puisi bersama pertama kali dibuat bersama–sama teman satu angkatan. Selama delapan tahun kuliah akhirnya di tahun 2008 ia mengambil keputusan mundur dari perkuliahan atau DO. Di tahun itu pula ia kemudian beralih domiilisi, ia menetap di Mojokerto mulai Juni 2008.

Daftar Isi

Sampul
Pengantar Penulis
Daftar Isi
Prolog
Nak!! Ini Negrimu
Masih!!!!
Huh......................
Kibarkan
Menabuh Hujan
Dengan Puisi
Diajarkan
Dongengkah atau ...
Masih Kursi
Di sini ngeriku
Indonesia Hening
Bait rindu
12 Tangga
Ajarkan!
Berdirilah
Deluna
Catatan di sepanjang trotoar kotamu
Garuda sakti?
Carut Marut
Mozaik Hari
Ada
Di Sini
Dari Kampungku Menuju Kampungmu
Dekap pertiwi
Langkah
Mimpi di depan Istana
Belajar mewarnai bendera
Membaca baitmu
Menafikkan malam
Bgaimana harus ku eja nama mu
Luka Pertiwi
R.IN
Sejenak aku singgah dikotamu
Sajak Cinta
Puisi
Senja itu
Rindu pada....
Sajak Kota Tua
Sebutir Peluru di Dada
Sajak absurd untuk negri
Serupa
Senja majapahit
Selaksa Tembang Megatruh
Peradaban
Zkisofrenia Paranoid
Seusai Peperangan
Tiba di Kampungku
Yang Tersisa dari Peperangan
Wajah Pertiwi
Siang di Beranda Sekolah
Sketsa Kemerdekaan
Wajah Negri
Taklukkan Gelombang
Percakapan hari
Percakapan di ujung senja
Pada Sebuah Malam
Malammu Malamku Juga
Mencatat pagi dalam senja
Negeri dongeng
Negri
Nyanyi damai
Nyanyian Angin
Nyanyian Hujan
Prasasti Pasir
Prahara Negri
Ketika Malam Lelap
Ketika
Kursi bambu
Lanskap Fajar
Nasiriyah *
Jika kelak
Epilog