M obil ini salah satu yang menarik perhatian. Awalnya sempat bingung, mobil tipe apakah ini? Mungkinkah bikinan Amerika, karena beberapa detailnya mengesankan hal itu, tapi kok dimensinya kurang lebar dan besar. Ataukah sedan Jepang? Sepertinya masuk akal juga. Gue pun penasaran dan mencoba bertanya pada sang empunya mobil. Sayang sungguh sayang, ternyata sang pemilik mobil kurang fasih berbahasa Inggris, dan gue pun buta sekali bahasa Jepang. Maka terjadilah kejadian yang disebut lost in translation beberapa saat.
Beruntung sekali Yasuhiro Yoshii datang menghampiri. Yasuhiro Yoshii yang biasa disebut “The Nash” ini adalah salah satu tokoh kustom kultur Jepang. Pemilik majalah Burnout Magazine Jepang ini pun dengan senang hati membantu menerjemahkan wawancara saya. Dari “The Nash”, gue jadi tahu kalau ternyata mobil ini adalah Nissan Gloria berkode A30 yang diproduksi antara tahun 1967 hingga 1971. Nissan Gloria generasi ketiga ini ternyata sudah berubah banyak bentuknya. Oleh sang empunya, yang punya akun instagram @yuuzilow ini, Gloria dibikin American Look lewat aplikasi berbagai detail dari sedan Amerika.
Paling kentara adalah wajah depannya. Oleh Yuuzilow, headlamp standarnya diganti dengan kepunyaan Pontiac Catalina tahun ‘60-an. Bentuk headlampnya unik, mirip dengan Nissan Gloria yang desainnya bertingkat. Namun kepunyaan Pontiac Catalina lebih besar dan punya kontur yang lebih tajam. Ini yang disukai Yuuzilow. “ Saya beli via eBay, bentuknya keren banget,” jelasnya singkat. Untuk menanamkan lampu ini pada moncong Gloria, tentu saja memerlukan usaha. Fender disesuaikan dengan rumah lampu yang lebih menjorok ke depan. Selain headlamp, bentuk grille juga benar-benar total berubah. Grille baru dibentuk dari bahan plat besi yang kemudian dilubangi, lantas Yuuzilow menanamkan sekitar 140 knob krom sehingga penampilannya kini begitu terlihat glamour. Ini yang bikin gue pangling dengan tampilan Nissan Gloria.
