BMW seri 6 memang dilahirkan sebagai mobil gran tourismo. Yaitu mobil sport atau mewah yang siap diajak perjalanan jauh. Konsep ini enggak lepas dari geografi s benua Eropa, dimana beberapa negara bisa ditempuh melalui perjalanan darat. Makanya, karakter seri 6 cenderung mewah, dan nyaman. Tapi tetap mempertahankan napas sporty karena kodratnya yang terlahir sebagai kupe. Jadi seri 6 adalah kupe mewah nan nyaman. Seri 6 sendiri pertama kali diluncurkan di hadapan media dengan lokasi di Marbella, Spanyol.
Kemudian mulai diresmikan peluncurannya di Geneva Show. Hanya ada dua model, 630 CS dan 633 CSi sebagai top of the line. Transmisinya 4 percepatan manual. Untuk transmisi otomatisnya, 3 percepatan. Suspensi mengambil basis dari Seri 5 (E12). Tapi disempurnakan lagi agar mempunyai handling yang lebih baik. Salah satu kecanggihan fi tur BMW kala itu adalah On Board Computer (OBC) yang bisa mengukur konsumsi bensin dan jarak tempuh perjalanan dalam bentuk digital. Serta sudah ada check panel indicator yang bisa mendeteksi semua perangkat elektrikal BMW bekerja dengan baik atau tidak.
Di tahun 1979, menjadi tahun berakhirnya teknologi karburator di lini Seri 6. Kehadiran 628 CSi, seperti milik Mr. E ini, sudah berteknologi injeksi dan dilengkapi Digital Motor Electronic (DME) menggantikan 630 CS (karburator). 628 CSi adalah versi paling murah dibanding tipe lainnya, sehingga ada pengurangan fi tur. Namun sasis, bodi, dan dan interior sama dengan tipe lainnya. Nah biar kelasnya naik, Mr. E melakukan beberapa ubahan pada bagian eksterior, terutama suspensi dan velg. Karena dua sektor inilah yang bikin mobil jadi enak dilihat. Tapi ternyata, enggak sekadar ganti karena banyak yang diperhitungkan. Seperti velg, mesti perhitungin fi tment, dan suspensi juga mesti mengukur kenyamanan dan handling. Lebih jelasnya, simak boks berikut.
