Bangun audio di mobil itu mesti perhatiin juga luas kabin. Jadi bukan sekadar pasang perangkatnya aja. Solanya hal ini bakal jadi strategi pilih speaker yang pas. Pujiyanto Suryana, instalatur Music Art, MGK Kemayoran, Jakarta Pusat pakai pedoman itu untuk racik audio X-Trail milik Fauke. “Karena saya lihat X-Trail ke kaca depan sempit, makanya dipilih speaker 2-way, dengan speaker fullrange di pilar A. Simpel jadinya,” ungkap Puji yang kerap juara kontes sound quality ini.
Speaker yang dipakai adalah Venture DD2 (fullrange) dan midbass Venture DD 6.5. Pilih merek ini bukan tanpa alasan. Nama Venture dalam dunia car audio sudah terkenal bisa hasilin suara yang enak. Cocok buat yang gemar main sound quality. “Pakai speaker fullrange Veture DD2 di pilar tujuannya untuk eliminir pantulan suara ke kaca. Lebih simpel buat setingnya,” sambung Puji. Pengaturan suara speaker andalin prosesor Mosconi 6 to8. Speaker fullrange-nya sendiri diatur pada frekuensi 350 Hz 24 dB/oktaf untuk highpass filter. Sedangkan midbass 360 Hz 24 dB/oktaf untuk lowpass filter. Nah, pengaturan prosesor ditaruh di konsol boks, sementara volume suara bisa diatur pada modul display prosesor.
Oke, berlanjut ke distribusi daya ke speaker depan. pengalaman menang kontes audio bikin puji tau banget pentingnya tenaga besar buat speaker. Makanya dipakai 3 power amplifier khusus speaker depan. “Saya pakai 3 power Art Nouveau AN 2.200 2x100 watt. Satu power 2 channel buat speaker fullrange. Dua power masing-masing buat speaker midbass kanan kiri,” cuap instalatur yang pengalaman belasan tahun ini. Lantas speaker kiri dan kanan dapat dua kanal power yang di-bridge mono, jadi masing-masing dapat daya 250 watt. Buat buktikan kemampuan sistemnya, MOTOR langsung jabanin uji dengar. Poin plus pertama, pengaturan volume gampang lantaran modulnya ada di konsol boks. Suaranya? Kedengaran bersih dan lantang, semua instrumen musik dan vokal terdefinisi baik.
