Tampilkan di aplikasi

Pilih kem atau pelek untuk upgrade perfoma?, kem lebih murah dan kencang!

Tabloid Motor Plus - Edisi 911
18 Agustus 2016

Tabloid Motor Plus - Edisi 911

Ada regulasi unik di Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas Asia Production 250 cc (AP250). Di kelas ini kem di wajibkan pakai standar pabrik tanpa ubahan. Namun, untuk pelek bebas mau pakai apa. / Foto : ilo

Motor Plus
Ada regulasi unik di Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas Asia Production 250 cc (AP250). Di kelas ini kem di wajibkan pakai standar pabrik tanpa ubahan. Namun, untuk pelek bebas mau pakai apa. Ini bikin balap menajdi mahal. Sebab, pelek berbahan aluminium forged saja banderolnya hampir satu motor sport 250 cc. Nah, sebenarnya untung mana jika diaplikasi di motor. Ganti kem racing atau ganti pelek enteng? “Menurut saya mending ganti kem dibandingkan pakai pelek ringan. Sebab, ganti kem jauh lebih murah. Kalau olahan kemnya bagus, lari motor juga lebih cepat dari ganti pelek mahal. Tinggal pintarnya mekanik dalam mengolah kem,” ucap Abdul Malik, tuner tim Yamaha Traxx-D TJM Bien Racing.

Pelek racing dengan bobot yang ringan memang punya banderol sangat mahal. Untuk merek top seperti Galespeed atau Marchesini, banderolnya kisaran Rp 25 – 30 juta lebih. Bobot pelek racing ini umumnya 30% lebih ringan dibanding pelek standar. Makanya, cukup membantu dalam mempercepat kerja mesin. “Meski beda bobotnya tidak terlalu banyak tetap berpengaruh besar. Sebab, bobot yang dikurangi pada roda bukan di bodi atau rangka. Dengan roda yang ringan kerja mesin ikutan ringan. Kalau di sirkuit besar seperti Sentul, pakai pelek ringan catatan waktu bisa lebih cepat sekitar 1 detik. Handling juga lebih ringan. Namun, harganya itu yang sangat mahal,” ucap Hendriansyah, juara Nasional Sport 250 cc.

Untuk harga kem memang jauh lebih murah. Kita ambil contoh lagi kem Yamaha YZF-R25. Untuk yang model racing dibanderol kisaran Rp 2-3 juta sepasang. Jika dibandingkan dengan harga pelek forged yang ringan, berarti 1 pelek setara 10 pasang kem racing. Jauh lebih irit pakai kem racing. “Kalau ganti kem itu, horse power motor lumayan terdongkrak. Karakter mesin juga bisa diset seperti kemauan mekanik dan rider. Otomatis kalau dipakai balap catatan waktunya juga bisa lebih baik,” tambah Widya Krida Laksana alias Gendut, mekanik Yamaha Yamalube NHK IRC Bahtera Racing Team.
Tabloid Motor Plus di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI