Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan di dengungdengungkan Pertamina. Ini bisa dilihat dari ragam produk Pertamina terbaru seperti Pertalite atau Pertamax Turbo yang sudah memiliki bahan aditif pembersih. Pertalite yang memiliki nilai oktan 90 diklaim punya aditif deterjen untuk memberikan efek bersih di ruang bakar. Manfaat yang diperoleh mesin minim kerak di ruang bakar. Otomatis membuat perawatan motor jadi lebih lama. Oktan yang agak tinggi pun membuat pembakaran jadi lebih optimal, sehingga jadi ramah lingkungan.
Meski Pertamina sendiri tidak mengakui secara tegas akan menghapus BBM Premium, dan menggantinya dengan Pertalite seharga Rp 6.950,-, tapi ketersediaan Premium berangsur-angsur makin langka di beberapa SPBU. Kali ini EM-Plus akan membahas soal BBM keluaran Pertamina, khususnya Pertalite dan Premium. Semua hal terkait kelebihan dan kekurangannya. Silakan disimak laporannya. Di beberapa SPBU, bahan bakar jenis Premium mulai langka dicari. Bukan karena tidak ada stok, melainkan BBM ini seperti yang pernah EM-Plus ulas beberapa edisi lalu, rencananya akan dihilangkan.
Para pengendara roda dua, mau tidak mau harus beralih ke bahan bakar jenis lain. “Iya nih, saya biasa isi Premium. Tapi, karena di beberapa pompa bensin mulai dihilangkan, jadi terpaksa beralih ke Pertalite. Untuk pemakaian sehari-hari, apalagi saya sering keliling, lumayan terasa juga pengeluarannya. Walaupun selisih hanya Rp 350,- per liter, tapi tetap saja bila isi di atas 3 liter, lumayan juga kan,” jelas Mansyur, warga Mampang, Jakarta Selatan yang berprofesi sebagai ojek online.
Loh, bukannya bagus mas bro? Karena dari segi spek, Pertalite kan oktannya lebih tinggi dari Premium dan ada kandungan detergennya. “Iya sih mas, tapi harusnya selisih Rp 100,- aja gitu. Jadinya kan nggak terlalu berasa di kantong. Udah gitu, belum semua pompa bensin beralih. Jadinya, motor saya ikutan gonta ganti bensin, cari yang termurah.
