Tampilkan di aplikasi

Inspirasi cerita gagak

Majalah Mulia - Edisi 02/2021
23 Februari 2021

Majalah Mulia - Edisi 02/2021

Burung gagak

Mulia
Cerita ini penulis dapatkan dari kitab Qiraa’tus Rasyiidah. Dulu, sewaktu masih duduk di bangku Tsanawiyah, salah satu pondok di Jember, Jawa Timur. Tentang seekor gagak, yang mampu menghilangkan dahaganya, setelah sekian lama berpikir mencari cara.

Begini kisahnya. Tersebutlah seekor burung gagak yang tengah mengalami kehausan yang sangat. Ia pun mulai mencari air, di sana-sini. Namun apa mau dikata, pencariannya berakhir gagal. Ia tak mendapatkan setetes airpun. Rasa dahaga semakin mencekik leher.

Hingga kemudian, ia dapati sebuah kendi bening. Di dalamnya nampak ada air. Sayangnya, ketika si gagak henda meminum air itu, parunya tidak sampai kedasar kendi. Sebab, kendi itu bentuknya berleher panjang.

Gagak itu terus berupaya agar mempu meneguk air di dalam kendi. Upayanya terus gagal. Sampai akhirnya, ia menangkap ada segundukan kerikil. Maka, ia pun datangi kerikil itu. Diambilnya satu dengan paruhnya. Selanjutnya, ia lemparkan kerikil itu ke dalam kendi. Air pun naik ke atas. Tapi masih belum bisa terjangkau.

Maka, berkesimpulanlah si gagak, bila ia terus melempar kerikil ke dasar kendi, maka air akan naik, dan akhirnya ia bisa meminum air. Gagak itu pun melakukan apa yang menjadi pikirannya. Yang terjadi benar. Air terus naik ke atas, seiring dengan terus bertambahnya kerikil yang dimasukkan. Akhir cerita, gagak itu pun berhasil meminum air. Hilanglah dahaga.
Majalah Mulia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI