Sudah dua hari ini Febry tak masuk sekolah. Badannya demam dan tampak lemas. Tampak pula ruam atau bercak-bercak berair di punggung, dada, wajah bahkan kepala. Bercak- bercak yang terasa gatal dan nyeri itu semakin hari semakin banyak. Dokter yang memeriksa mendiagnosis Febry terkena cacar air. Penyakit ini memang tidak ada kaitan dengan aktivitas anak suka bermain air. Cacar air atau varicella atau chickenpox adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan virus varicella-zoster. Cacar air dapat menyerang siapa saja, baik anak, dewasa, bahkan ibu hamil yang daya tahan tubuhnya sedang menurun. Umumnya, cacar air pada anakanak tak terlalu berbahaya. Kecuali pada ibu hamil, bayi, dan orang yang memiliki gangguan sistem imunitas dan penyakit berat, seperti jantung bawaan, karena dapat memperparah penyakit tersebut.
Selain itu, penyakit ini sangat menular dari anak ke anak lainnya. Bahkan bisa menular pada orang dewasa dengan menunjukkan gejala yang justru lebih hebat. Pada anak-anak, meski tak berbahaya, tidak parah, dan berlangsung singkat, penyakit ini bisa saja berubah parah bila disertai infeksi bakteri. Cacar air umumnya hanya dialami sekali selama hidup anak. Meski ada juga yang mengalami kejadian ini hingga dua kali. Adapun cara penularannya adalah melalui udara, yaitu melalui percikan air liur (droplets) ketika penderita batuk atau bersin. Begitu juga penularan terjadi bila ada kontak/bersentuhan langsung dengan cairan cacar (vesikel) atau secara tak langsung melalui pakaian dan tempat tidur. Karena itulah, penderita biasanya beristirahat di rumah untuk membatasi penularan pada orang di sekitarnya, baik keluarga maupun teman-temannya di sekolah.
