Tampilkan di aplikasi

Belajar move on lewat balon maaf

Tabloid Nakita - Edisi 901
11 Juli 2016

Tabloid Nakita - Edisi 901

Ibarat balon yang mengempis, begitulah memaafkan, yaitu membuang perasaan negatif untuk bisa move on. Yuk, kita ajarkan caranya pada si prasekolah. / Foto : istock

Nakita
“Mamaaa!” terdengar teriakan Disya dari ruang keluarga. Tak lama berselang, giliran tangisan Dayu meledak. Tampaknya Disya dan Dayu bertengkar lagi, entah ke berapa kalinya hari ini. Dua anak perempuan yang hanya berbeda usia 1 tahun itu rupanya memperebutkan sebuah boneka beruang milik Disya. Akibat tarik menarik boneka itu, kaki boneka pun sobek dan isi boneka terburai. Disya kesal dan marah pada adiknya, sementara Dayu menangis karena dimarahi kakaknya.

“Mama! Dayu bikin boneka aku rusak!” ujar Disya gusar sambil menunjuk Dayu. “Tolong maafkan adikmu, Disya. Dia belum mengerti,” Mama membujuk.. “Enggak mau!” ujar Disya ketus dan masuk ke kamar. “Ssstt, cup cup cup. Mbak Disya lagi marah banget sepertinya, nanti kalau sudah tenang Dayu coba minta maaf lagi ya,” kata Mama kemudian memeluk Dayu. Meski situasi sedikit tenang sekarang, Mama berusaha memikirkan bagaimana caranya agar Disya mau memaafkan Dayu.

Di satu sisi Mama mengerti, boneka beruang itu adalah boneka kesayangan Disya sejak kecil. Ia selalu membawa boneka beruang itu ke mana pun, terutama jika harus pergi menginap di tempat baru. Bisa dibayangkan betapa kecewanya Disya saat boneka kesayangannya rusak. Sementara Mama juga tahu bahwa Dayu tidak bermaksud merusaknya. Meski demikian, Dayu menyadari kesalahannya dan ia sudah minta maaf. Disya juga anak yang keras hati untuk urusan satu ini. Memaafkan adalah hal baru baginya, tetapi mungkin ini sudah waktunya Disya untuk mampu memaafkan kesalahan orang lain.

Membuang Perasaan Negatif Mama menyadari betul hal itu dalam diri Disya, meski Mama merasa memang wajar bagi anak seusia Disya belum bisa paham bagaimana memaafkan. Setelah menenangkan Dayu, Mama mengintip Disya yang sedang kesal di kamar. Wajah Disya tampak masam, bibir mungilnya melancip, dan keningnya berkerut karena kesal.
Tabloid Nakita di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI