Tampilkan di aplikasi

Menyiasati jam kerja agar sukses asi eksklusif

Tabloid Nakita - Edisi 904
8 Agustus 2016

Tabloid Nakita - Edisi 904

Di Jakarta, hanya 32 % ibu bekerja yang dapat memberikan ASI eksklusif. Di pabrik, hampir 80% ibu menyusui tidak bisa memberikan ASI eksklusif. / Foto : Istock

Nakita
Menjadi mama menyusui yang bekerja, tentu ada saja kendalanya dalam upaya memberikan ASI eksklusif pada buah hatinya. Terbukti dari pengakuan dua Mama bekerja ini, yaitu Anindita Triandari (29) dan Martina Ingga Latifa (29) yang akrab dipanggil Ingga. “Biasanya dalam satu ming gu, jam kerjaku sekitar 40-50 jam. Nah, hambatan dan kendala memerah ASI sangaaaat banyak. Apalagi jika dalam satu hari ada jadwal meeting yang padat ke dua sampai tiga tempat, sangat dibutuhkan pengaturan waktu dan mood yang baik,” ungkap Anindita, mama dari Pijar Ranjana Nebukadnezar (1,4), yang berkerja di bidang marketing di salah satu digital agency di Jakarta.

Cerita Ingga sedikit berbeda. “Kesibukan di kantor bikin malas pumping dan itu bikin ASI-ku seret dan stok ASIP jadi sedikit. Apalagi Satura, anak pertamaku, dulu enggak mau nyusu dari botol atau sendok. Maunya langsung dari payudara. Itu hambatannya. Untungnya mamaku (sang nenek) te laten menyuapi Satura sedikit demi sedikit pakai sendok. Pas anak ke-2, Kalandra, enggak begitu banyak kendala, soalnya sudah pengalaman. Alhamdulillah, stok ASIP di freezer full,” tuturnya. Bukan Hal Mudah Tantangan para mama bekerja, seperti Anindita dan Ingga, dalam pemberian ASI eksklusif ini juga tergambar dalam beberapa riset.

Riset di Australia, seperti dikutip kompas.com, misal nya, menguak bahwa usai melahirkan, mama dengan jam kerja lebih dari 20 jam per minggu ter nyata banyak yang gagal menyusui secara eksklusif. Lebih jauh, riset yang melibatkan 2.3000 ibu bekerja ini menjelaskan, mama dengan jam kerja tak lebih dari 19 jam seminggu masih dapat menyusui si kecil secara eksklusif. Namun, saat jam kerja meningkat lebih dari 20 jam seminggu, kemungkinan untuk terus menyusui menjadi lebih kecil. “Hanya 47% mama dengan jam kerja 20- 34 jam seminggu yang masih menyusui bayinya hingga 6 bulan. Sementara hanya 39% mama dengan jam kerja 35 jam se minggu yang masih menyusui,” papar penulis utama studi Ning Xiang.
Tabloid Nakita di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI