Perkembangan janin berlangsung dalam tiga tahapan, yaitu tahap pre-embrionik, tahap embrionik, dan tahap fetus. Inilah penjelasan dari masing-masih tahapan itu. Tahap pre-embrionik: Bertemunya sperma dan sel telur Inilah tahap bertemunya sel sperma dengan sel telur sampai terjadinya proses nidasi atau tertanamnya bakal janin pada dinding rahim. Dibutuhkan kualitas sel sperma dan sel telur yang baik agar menghasilkan pertumbuhan bayi yang baik dan sehat pula. Tahap pre-embrionik ini berlangsung singkat. Itulah mengapa, tahap ini biasanya secara klinis dapat digabungkan dengan tahap kedua, yaitu tahap embrionik Masa pre-embrionik terjadi sejak tes kehamilan mulai positif, yakni saat usia kehamilan 4 minggu dan berlangsung hingga usia kehamilan 5 minggu (dari menstruasi terakhir).
Pada tahap ini terjadi konsepsi atau pembuahan sel telur oleh sel sperma menjadi zigot, yakni sel yang terbentuk sebagai hasil bersatunya dua sel kelamin (sel ovum dan sel sperma) yang telah masak dan proses pembuahan sebelum janin atau calon janin/embrio pada rahim Mama. Proses pembuahan ini akan diikuti dengan proses pembelahan dari zigot menjadi banyak sel, kemudian sel-sel ini akan berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang memiliki bentuk dan fungsinya masing-masing.
Proses pembelahan dan diferensiasi ini berlangsung terus hingga bakal janin melekat dengan dinding rahim dan mulai membenamkan diri pada dinding rahim. Proses ini dinamakan nidasi dan biasanya berlangsung pada usia kehamilan 4 minggu Pernahkah Mama mengalami flek dan nyeri di perut bagian bawah? Nah, proses nidasi inilah yang menyebabkan munculnya dua hal tersebut. Nidasi menimbulkan perdarahan dari dinding rahim yang kadang disertai rasa nyeri. Perdarahan berupa flek ini sering kali diartikan oleh kita sebagai menstruasi, hanya saja jumlahnya lebih sedikit dan lama keluarnya darah lebih singkat.
