Tampilkan di aplikasi

Akupunktur melancarkan ASI

Tabloid Nakita - Edisi 905
10 Agustus 2016

Tabloid Nakita - Edisi 905

Efek akupunktur terlihat pada kuantitas dan kualitas ASI. Jangan khawatir, metode tusuk jarum ini tidak menimbulkan rasa sakit, kok! / Foto : istock

Nakita
Kendala menyusui tak jarang ditemui para Mama baru, dari payudara bengkak lantaran ASI “mampet” hingga masalah produksi ASI yang sedikit. Berbagai upaya dilakukan, tetapi ada saja Mama yang tak kunjung berhasil menyelesaikan problem ini. Setidaknya, setiap hari ada 5—20 Mama yang berkonsultasi pada sebuah klinik laktasi, di antaranya mengeluhkan produksi ASI yang kurang.

Ada pula yang mengeluh sudah beberapa hari payudaranya mengeras dan sakit lantaran ASI tak bisa dikeluarkan. Berbagai upaya telah dilakukan, tetapi tetap saja masalahnya tak terselesaikan. Nah, akupunktur menjadi salah satu alternatif solusi yang bisa dipilih. Ya, metode tusuk jarum ini terbukti efektif menyelesaikan persoalan “ASI tak lancar” yang dihadapi oleh banyak Mama baru. Kok, bisa? Ini penjelasannya. FAKTOR HORMONAL Kita tahu, proses menyusui dan ASI ada kaitannya dengan unsur hormonal, terutama prolaktin dan oksitosin.

Hormon prolaktin bertugas memproduksi ASI, sedangkan hormon oksitosin berfungsi mendorong atau menyemprotkan ASI agar keluar dari puting sehingga bayi mendapatkan makanan utamanya tersebut. Kendali dari hormon-hormon tersebut ada di hipofisis hipotalamus atau otak. Boleh dibilang, otak menjadi sentral dari hormonal. Nah, para Mama yang mengalami persoalan menyusui, umumnya bermasalah pada keseimbangan hormon tersebut. Ketika hormon prolaktin mengalami kendala, otomatis produksi ASI tak sesuai harapan. Demikian pula ketika hormon oksitosin tak seimbang, ASI akan terhambat dan sulit dikeluarkan. Akhirnya, payudara menjadi bengkak. Biasanya pada Mama yang mengalami payudara bengkak lantaran ASI tak dapat keluar, upaya yang dilakukan adalah mengompres atau memijat, bahkan dengan pemanasan. Hasilnya, ada yang sukses ASI-nya keluar meski tak maksimal, tetapi ada juga yang masalahnya masih belum terselesaikan.
Tabloid Nakita di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI