Kebanyakan mama hamil memang paham perlunya mengurangi pemakaian kosmetik saat kehamilan. Sementara, enggak semua kosmetik haram untuk Mama yang berbadan dua. Untuk jelasnya, dr. Achmad Irawan. SpOG, mengatakan, perhatian lebih perlu diberikan bagi penggunaan kosmetik kecantikan, khususnya kalau kehamilan masih di bawah 14 minggu. Mengapa? Karena senyawa kimiawi dapat mengganggu masa pembentukan organ janin di masa ini.
Lantas yang boleh apa saja? “Pembersih wajah dan kulit dengan brand ternama umumnya aman digunakan mama hamil. Tapi perlu diingat pada tubuh mama terjadi perubahan kadar hormon normal yang menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif, berminyak, berjerawat, lebih gelap dan timbul stretchmarks alami, dan hal ini adalah normal,” ujar Achmad. Padahal sepertinya jauh ya jarak antara kosmetik di wajah dengan janin di perut? Menurut Andrew Healy, MD, dokter kandungan di Baystate Medical Center, Amerika Serikat, seperti yang dilansir WebMD, setiap bahan kimiawi yang mudah larut dalam zat cair atau hilang karena panas jika dioleskan pada kulit memiliki potensi diserap ke dalam aliran darah. Bersama aliran darah inilah bahan tadi mungkin menembus plasenta sehingga berpotensi memengaruhi tumbuh kembang janin.
Bagaimana dengan produk pengobatan/ perawatan kulit yang diminum? Harus dihentikan selama kehamilan, kata Healy. Begitu pun bahan kimiawi pada perawatan rambut, seperti pelurus atau pewarna rambut permanen. Suntikan Botox, meski dikatakan tidak berdampak negatif pada janin karena tidak melewati barrier plasenta, menurut Healy hendaknya juga dihindari sepanjang periode kehamilan. Yang mengejutkan, pasta pembersih gigi dengan peroksida (bahan aktif pemutih gigi) yang sebetulnya aman untuk orang dewasa, juga tidak disarankan. Jadi, untuk mama hamil cukup rajin sikat gigi, membersihkan gigi dengan dental floss, dan periksa ke dokter gigi.
