Rama (5) doyan sekali ngemil. Sambil nonton teve, ada makanan kecil di pangkuannya. Saat bermain bersama adiknya, bolakbalik ke meja makan mengambil biskuit di stoples. Hmm.....lapar melulu rupanya bocah ini. Ya, sebagian anak gemar dengan snacking atau bahasa populernya ngemil. istilah snack sebenarnya berasal dari bahasa Inggris yang berarti makanan dalam porsi atau jumlah kecil yang dikonsumsi di antara jadwal makan utama (meals). Snack dapat dikatakan sama dengan makanan selingan. Bahkan dalam kamus besar bahasa Indonesia dikenal kudapan atau camilan, yaitu makanan yang dimakan di antara dua waktu makan utama. Nah, yang membedakan antara snack atau camilan dengan makan utama di antaranya adalah porsinya.
Snack umumnya dalam porsi atau jumlah kecil yang dikonsumsi untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi sang buah hati. Empat Penentu Camilan Sehat, Balita yang sedang tumbuh pesat membutuhkan tiga kali makan utama, yakni sarapan, makan siang, dan makan malam, disertai dua kali makanan selingan di antara waktu makan besar untuk memenuhi kecukupan kalori hariannya. Terdapat empat faktor yang harus diperhatikan dalam memberikan camilan untuk anak yaitu kuantitas, kualitas, bentuk, dan waktu. Berikut penjelasannya: >KUANTITAS Secara umum kebutuhan camilan untuk anak umumnya berkisar 10% dari kebutuhan kalori total anak atau sekitar sepertiga dari makanan utama.
Sebagai contoh, kebutuhan total kalori prasekolah adalah 2.500 kkal, maka snack dapat berkisar 250 kkal untuk setiap kali pemberiannya. Selain itu, camilan harus dalam porsi kecil dan tidak boleh mengenyangkan. Memberikan camilan dalam porsi besar membuat anak merasa kenyang dan saat waktu makan tiba, anak akan sulit makan. >KUALITAS Kita sepakat makanan yang penting diberikan ununtuk buah hati adalah menu yang menyehatkan. Jadi, pilihan camilan yang sehat untuk si kecil perlu mengandung komposisi yang lengkap, yaitu mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, juga serat.
