D engan menulis birth plan yang baik dan matang, Mama bisa mendapatkan serangkaian proses persalinan impian. "Birth plan juga membuat saya semakin tenang, yakin, serta percaya diri menghadapi proses persalinan alami," cerita Mama Ariny Rizkina (28) yang memiliki dua putri, Shaba (4,5) dan Bilge (13 bln). Keuntungan birth plan juga dirasakan oleh Mama Adiar Ersti (23). “Dengan membuat birth plan, kami mendapat gambaran persalinan sesuai kondisi ideal yang kami dapatkan dari buku dan artikel, seminar, dan hasil bertanya pada banyak pihak. Saya juga bisa memilih rumah sakit sesuai keinginan saya, yakni yang tak hanya dekat rumah, tapi juga yang mengizinkan rooming in serta bedding in dengan bayi,” kenang Mama dari Kindi Adam (3 bulan) ini.
“Terbukti, dengan birth plan, kami dapat merencanakan bagaimana akan bertemu dengan putri kami untuk pertama kali," tambah Mama Ashtra Effendy (27) yang melahirkan dengan bantuan sang suami. Sang suami inilah yang ‘menangkap’ buah hati mereka Mahija (kini 3 tahun) saat pertama muncul di dunia. Lebih tenang dan Nyaman Menurut dr. Ridwan, SpOG, salah satu kunci kelancaran proses persalinan adalah rasa nyaman dan aman serta dukungan dari suami, keluarga, dan tenaga medis yang membantu proses persalinan. Agar semua berjalan lancar, tunjukkan birth plan yang sudah dibuat kepada dokter/bidan yang akan membantu proses melahirkan, sehingga semua paham seperti apa harapan Mama dan Papa.
March of Dimes pada situs resminya menjelaskan, birth plan berfungsi sebagai informasi tentang apa yang mamil inginkan dan lakukan sepanjang proses persalinan. Begitu pula pilihan obat yang digunakan untuk membantu meringankan nyeri persalinan, termasuk kebutuhan khusus yang berkaitan dengan kepercayaan atau tradisi menyambut kelahiran, semisal keharusan mengumandangkan azan di telinga bayi di kalangan umat muslim. “Dalam rencana persalinan atau birth plan, ibu hamil bisa menuliskan apa saja yang dia inginkan selama proses melahirkan,” ujar Ridwan.
