Riset di Amerika Serikat menyebutkan, 3 dari 100 bayi laki- laki lahir dengan testis yang belum berpindah dari rongga perut ke kantong zakar (skrotum).
Kondisi ini dalam bahasa medis disebut undescended testis (UDT) atau kriptorkismus.
Ada dua jenis UDT: bilateral dan unilateral. Pada UDT unilateral hanya satu testis saja yang belum turun ke dalam skortum.
Jika dua-duanya belum turun, maka disebut UDT.
Mengapa bisa terjadi? Saat janin berkembang di dalam rahim, pertumbuhan testis juga mengikuti. Ketika janin berusia 7 bulan, testis mengalami proses "berjalan" melalui saluran yang disebut kanalis inguinalis di bagian selangkangan, hingga pada akhirnya masuk ke skrotum.
Ketika lahir, kedua testis seharusnya sudah ada di skrotum.
BAYI YANG BERISIKO UDT? Sebagian bayi memang meada apa dengan baby boy? Testis Belum Turun zakar (testis) yang teraba seperti telur kecil.
Kecurigaan akan kemungkinan terjadi UDT akan ditindaklajuti oleh dokter dengan observasi kondisi testis (sudah turun atau belum) berulang, yakni saat bayi berusia 3 bulan, 6 bulan, dan 9 bulan. Sebelum bayi mencapai usia 9 bulan, dokter akan menunggu karena sekitar 75% bayi cukup bulan dan 90% bayi kurang bulan yang mengalami UDT atau kriptorkismus akan sembuh sendiri. Mengapa menunggu hingga 9 bulan? Karena setelah usia ini testis baru berhenti "berjalan". Nah, saat itulah dokter memastikan untuk melakukan tindakan.
Pada sebagian kasus, belum sampai enam bulan, testis bayi sudah sampai di dalam kantongnya. Di manakah testis berada sebelum itu? Mungkin di perut, di pangkal paha, atau di lokasi lain. Jika melalui miliki risiko lebih tinggi untuk mengalami UDT. Mereka adalah bayi prematur, bayi dengan berat badan rendah saat lahir, bayi dari ibu yang terpapar estrogen selama kehamilan trimester pertama, dan bayi kembar. Bayi yang mempunyai ayah atau saudara dengan riwayat UDT juga berpotensi mengalami hal sama.
