Tampilkan di aplikasi

Olahraga, berjemur, dan mengonsumsi makanan tertentu dapat mengurangi gejala PMS

Tabloid Nakita - Edisi 923
6 Desember 2016

Tabloid Nakita - Edisi 923
Nakita
Menurut American College of Obstetri dan Ginekologi (ACOG), 85% dari perempuan yang masih mendapat haid akan mengalami beberapa gejala PMS (Pre-Menstrual Syndrome). Sekitar 2—10%-nya mengalami gejala PMS berat. Walau ada sebagian kecil perempuan yang tidak mengalami PMS secara rutin setiap bulan, kehadiran PMS sendiri memang tak dapat dicegah.

ACOG mendefinisikan PMS sebagai kondisi yang dialami oleh perempuan subur dengan gejala ringan hingga berat yang dapat memengaruhi beberapa aspek kehidupan dan secara konsisten datang sebelum menstruasi. Namun apa penyebab PMS, belum diketahui secara pasti, Ma. Beberapa ahli mengaitkannya dengan tingkat fluktuasi hormon di dalam tubuh perempuan, seperti: berubahnya kadar estrogen dan progesteron, yang memang sedang disiapkan oleh tubuh untuk menstruasi.

Gejala PMS biasanya mulai dirasakan pada dua minggu terakhir siklus menstruasi atau dua minggu sebelum menstruasi datang. Perempuan di usia awal 20- an hingga akhir 40-an dinilai lebih rentan mengalami gejala PMS, yang bukan hanya fisik, tetapi juga psikologis. Secara fisik, umumnya meliputi: perut kembung, nyeri payudara, nafsu makan dan berat badan meningkat, sakit kepala hingga punggung, mudah lelah, kulit lebih mudah berminyak atau berjerawat, pencernaan bermasalah seperti diare. Sedangkan gejala psikologis, meliputi: perasaan lebih sensitif, kesulitan berkonsentrasi, mudah cemas dan stres, kurang bergairah, serta emosi yang mudah meletup.
Tabloid Nakita di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI