Ketika hamil dan perlu menggunakan obatobatan, sangat wajar bila pertanyaan di atas muncul di benak kita sebelum mengonsumsinya. Amankah untuk kandungan, adakah efek sampingnya pada diri kita atau janin, berisiko tidak pada kehamilan, dan sederet pertanyaan lainnya. Dr. Alane Park, MD, Spesialis Obgin asal Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS) dan penulis buku The Mommy Docs’ Ultimate Guide To Pregnancy and Birth mengatakan, salah satu ketakutan terbesar pasiennya, yaitu para mamil, adalah mengonsumsi sesuatu (semisal, obat) yang dapat menyebabkan cacat lahir atau memberi dampak negatif pada perkembangan janinnya.
“Kenyataannya, sebagian besar obat-obatan dianggap cukup aman (pada mamil). Meski ibu hamil ingin meminimalkan penggunaan obat-obatan sebisa mungkin, konsekuensi dari tidak mengonsumsi obat pada kesehatan ibu dan bayi biasanya lebih besar dari kemungkinan risiko yang akan terjadi,” ucap Park seperti dikutip dari situs fitpregnancy.com.
Meski begitu, mamil tetap perlu berhati-hati dalam memilih dan mengonsumsi obat-obatan, Ma. Dalam situs resminya, The American Pregnancy Association (organisasi non-profit yang menggalakkan kesehatan kehamilan dan meningkatkan kesadaran akan kebutuhan kehamilan) menjelaskan, kehamilan dapat memengaruhi efektivitas obat yang kita konsumsi. Ketika kita mengandung, volume darah akan meningkat. Hati dan ginjal juga bekerja lebih keras dari biasanya. Artinya, obat-obatan memiliki kemungkinan untuk mengalir ke seluruh tubuh lebih cepat dibandingkan dengan biasanya atau ketika tak dalam kondisi hamil. Hal ini memunculkan kemungkinan bahwa mamil perlu mengonsumsi obat dengan dosis yang berbeda dari sebelum kehamilan atau bahkan memilih obat yang berbeda.
