Tampilkan di aplikasi

Stroller dengan kualitas yang baik dapat dipakai untuk jangka panjang dan lebih

Tabloid Nakita - Edisi 923
6 Desember 2016

Tabloid Nakita - Edisi 923
Nakita
Saat Mama punya bayi, salah satu peralatan yang perlu dipertimbangkan untuk dibeli adalah kereta dorong bayi atau stroller. Gunanya, bila Mama mengajak si kecil jalan-jalan untuk jarak yang cukup jauh atau waktunya lama, Mama terhindar dari rasa pegal di tangan akibat kelamaan menggendong bayi. Hal ini juga akan di alami oleh bayi. Jika terlalu lama digendong, si kecil pun akan merasakan hal yang sama dengan Mama. Oleh karena itu adanya kereta dorong bisa menjadi solusi bila mengajak bayi bepergian.

Saat memutuskan akan membeli stoller, pedoman utamanya adalah, benda itu harus membuat nyaman kala dipakai. Nyaman di sini artinya nyaman buat bayi yang tidur/ duduk di dalamnya, dan nyaman pula buat Mama yang mendorong.

Saat si kecil duduk dalam stroller banyak kegiatan menyenangkan yang dapat Mama Papa lakukan untuk menstimulasi si kecil.

Nah, pertanyaan selanjutnya terkait stroller yang banyak diajukan adalah posisi terbaik bayi dalam stroller; apakah dalam posisi menghadap Mama, ataukah menghadap keluar? Tentang hal ini, ada penelitian dari Profesor Catherine Fowler dari University of Sydney di 2011.

Menurutnya, bayi berusia 6 bulan ke bawah sebaiknya masih menghadap Mama (yang mendorong).

Alasannya, bila dihadapkan ke arah luar, bayi kecil akan melihat orang-orang di depannya lalu lalang silih berganti dan tampak sibuk. Hal tersebut dapat membuat bayi tidak fokus, mudah kaget, dan tegang. Bayi juga akan sulit tersenyum karena miskin percakapan dengan ibunya.
Tabloid Nakita di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI