Kembung terjadi karena adanya udara yang terperangkap di dalam organ pencernaan. Baik karena faktor penyakit, justru posisi menyusu yang keliru, atau model botol susu yang tidak tepat. Bagi ibu, tak ada lagi yang lebih membahagiakan selain melihat si kecil riang gembira, memamerkan senyumnya, aktif, serta ceria saat bermain. Sedih sekali bila melihat si kecil rewel dan sulit ditenangkan.
Beragam cara dilakukan, tapi tak membuahkan hasil, si kecil tetap gelisah dan menangis. Bila itu terjadi, tidak ada salahnya ibu mengecek kondisi perutnya, siapa tahu kembung. Caranya dengan mengetukkan jari secara lembut dan perlahan pada dinding perut. Dari suara yang terdengar dapat dinilai bagaimana keadaan di dalam perut.
Bila memang banyak udara dalam perut, akan terdengar bunyi yang nyaring berbunyi, “Tung..tung.. tung”. Selain itu, kondisi perut juga lebih besar dari biasanya. Ada beberapa kondisi mengapa udara banyak terdapat di rongga perut dan menyebabkan kembung, berikut di antaranya:
1. Sesak napas, Istilah medisnya aerofagi. Biasanya kondisi ini terjadi saat anak mengalami sesak napas. Tarikan napas yang kerap dan cepat mengakibatkan sebagian udara tidak masuk kesaluran napas, melainkan ke saluran pencernaan.
2. Posisi nyusu yang keliru, Kembung bisa terjadi karena cara minum susu formula yang salah. Bayi terus menghisap botol sementara isinya sudah habis. Alhasil, udara yang dihisap masuk dalam perut. Posisi botol juga berpengaruh. Jika saat minum posisi botol kurang tinggi, pasti ada udara dari dalam botol yang ikut tertelan.
3. Gangguan pencernaan dan penyerapan makanan, Kasus terbanyak adalah akibat intoleransi laktosa. Normalnya, laktosa yang merupakan komponen terbesar dari susu akan dipecah dan dicerna dalam usus dan kemudian diserap. Namun di saat tak normal, proses pencernaan laktosa ini menghasilkan gas di dalam usus.
