Tampilkan di aplikasi

Berkompromi dengan nafsu makan yang meningkat

Tabloid Nakita - Edisi 954
7 September 2017

Tabloid Nakita - Edisi 954

Pola makan yang tidak tepat sebetulnya mudah sekali diperbaiki. / Foto : iStock

Nakita
Hal pertama yang menyulitkan untuk berubah biasanya adalah soal rasa. Rasa dari makanan yang diolah secara sehat sering kali kurang menggoda selera. Belum lagi jika Mama sudah terbiasa dengan makanan yang manis, berlemak, ataupun asin. Menurut Julie Mennella, PhD, ahli biopsikologi dari Monell Chemical Senses Center, Philadelphia, makanan yang kita sukai sebetulnya dibentuk oleh faktor biologis dan pengalaman.

Jika makanan keluarga kita cenderung mengarah ke rasa asin, akhirnya selera makan kita pun akan mengarah ke rasa asin. Begitu pula dengan makanan manis, pedas, asam, atau tawar. Jadi, boleh dibilang selera makan seseorang dibentuk sejak kecil, sehingga pemilihan makanan sehari-hari lebih ditentukan oleh pengalaman yang dirasakan lidah.

Lalu, bagaimana caranya untuk mengendalikan hal ini? Richard Mattes, MPH, PhD, menganjurkan kita untuk secara bertahap mengurangi makan dan minum yang tidak perlu. “Coba kurangi konsumsi garam, gula, lemak dan zat tambahan lain setiap harinya. Tambahkan bumbu dan cita rasa dari bahan-bahan segar ke dalam makanan agar menimbulkan selera, misalnya, daun-daunan beraroma atau perasan jeruk,” kata Profesor di bidang pangan dan nutrisi dari Purdue University, AS ini.

Jika dilakukan secara konsisten dan bertahap dalam kurun waktu tiga bulan, artinya kita bisa menahan diri dari makanan yang tak dibutuhkan, termasuk di antaranya makanan dalam kemasan yang sebetulnya bisa dibuat dadakan dari bahan segar, hasilnya akan terlihat. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah soal minum. Menurut dr. Tan Shot Yen, Mhum., dalam bukunya, Saya Pilih Sehat dan Sembuh, orang cenderung menunggu haus datang, baru minum.
Tabloid Nakita di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI