Tampilkan di aplikasi

Mengkhawatirkan janin, yes! Stres saat hamil, no!

Tabloid Nakita - Edisi 968
23 Oktober 2017

Tabloid Nakita - Edisi 968

Rasa khawatir yang muncul selama kehamilan memang wajar dan normal dialami setiap mamil.

Nakita
Ketika membaca curhatan para mama di artikel sebelumnya, mungkin Mama ikut menganggukkan kepala tanda setuju karena mengalami keresahan serupa dengan mereka. Kemudian, bisa jadi Mama langsung berkata kepada Papa, “Tuh, kan, aku enggak lebay. Memang semua mamil pasti mudah khawatir.“

Benar enggak, Ma? Begitu pula yang disampaikan oleh Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Rino Andriya, sangat normal dan wajar bila mamil mengkhawatirkan perkembangan janinnya. “Terutama ibu yang baru hamil pertama kali, karena biasanya ibu hamil pertama masih belum mengenal gejala atau perubahan normal pada kehamilan,” ucapnya.

Rino menjelaskan, ada tiga stadium perkembangan psikologi ibu selama hamil. Stadium 1 dimulai ketika Mama pertama kali sadar bahwa Mama hamil dan ini akan sangat berpengaruh pada seberapa direncanakannya kehamilan Mama. Bila sudah direncanakan, tentunya Mama-Papa akan merasa lebih siap, tenang, dan bahagia. Namun bila tidak, bisa saja yang terjadi adalah hal sebaliknya, Ma.

Selanjutnya, rasa bahagia karena akan mempunyai bayi dan keinginan untuk menjadi orangtua yang sempurna tersebut akan bertentangan dengan perasaan takut akan perubahan, semisal perubahan gaya hidup yang terbayang akan membebani Mama kelak. “Konflik ini mungkin timbul kembali sebagai identifikasi psikologis wanita dengan ibunya sendiri dan dengan dirinya sendiri sebagai seorang anak.

Banyaknya mitos tentang kehamilan juga dapat menimbulkan kekhawatiran ibu hamil terhadap kehamilannya. Calon ayah juga menghadapi perasaan campur aduk yang serupa dan masalah di antara hubungan kedua orangtua bisa meningkat,” tutur Rino.
Tabloid Nakita di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI