Tampilkan di aplikasi

Nyeri kepala mana yang dialami si kecil?

Tabloid Nakita - Edisi 963
23 Oktober 2017

Tabloid Nakita - Edisi 963

Kafein yang terkandung dalam berbagai minuman dan makanan, seperti teh dan kopi, dapat menjadi pedang bermata dua untuk penderita migren. / Foto : iStock

Nakita
1. Tegang, Nyeri kepala tipe tegang adalah penyebab nyeri kepala berulang yang paling sering pada anak. Meskipun demikian, nyeri kepala tipe tegang umumnya ringan dan berespons baik dengan istirahat, sehingga sering diabaikan begitu saja. Ada dua tipe nyeri kepala tipe tegang, yaitu tipe episodik dan kronik. Nyeri kepala tipe episodik dapat terjadi beberapa kali sebulan sedangkan pada tipe kronik, nyeri kepalanya terjadi hampir tiap hari.

Tipe terakhir ini yang lebih sering membuat orangtua membawa anaknya ke dokter. Nyeri kepala tipe tegang episodik dirasakan seperti rasa tegang atau diikat. Nyerinya antara ringan sampai berat. Umumnya terjadi saat tengah hari dan dapat berlangsung antara 30 menit sampai seharian.

2. Migren merupakan jenis nyeri kepala yang paling sering diperbincangkan. Pada orang dewasa, serangannya secara khas berupa nyeri kepala berdenyut di salah satu sisi kepala. Serangan pertama nyeri kepala migren dilaporkan dapat terjadi pada usia sangat muda, yaitu sekitar usia empat tahun.

Sebelum pubertas, keluhan nyeri kepala migren lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki daripada perempuan. Hal ini menjadi terbalik setelah pubertas karena perubahan hormon. Setelah pubertas, perempuan yang menderita migren hampir dua kali lipat lebih banyak daripada laki-laki.

3. Nyeri kepala klaster jarang ditemukan pada anak berusia di bawah 10 tahun. Pasien nyeri kepala ini secara umum juga tidak banyak. Hanya sekitar 1 dari setiap 1.000 orang. Sekitar 75%-nya adalah laki-laki. Kata klaster menandakan bahwa serangan nyeri kepalanya berlangsung dalam suatu rentetan serangan.

Memang serangan nyeri kepalanya berupa suatu siklus serangan nyeri kepala yang datang tiap hari, terjadi beberapa kali sehari, dan tiap serangan berdurasi singkat. Rentetan serangan ini bisa bertahap hingga satu sampai empat bulan dan diselingi masa bebas serangan selama 6 – 24 bulan.
Tabloid Nakita di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI