Tampilkan di aplikasi

Empeng bisi bikin gigi tonggos, benarkah?

Tabloid Nakita - Edisi 963
23 Oktober 2017

Tabloid Nakita - Edisi 963

Mengisap empeng sebenarnya merupakan salah satu cara bayi untuk memenuhi kebutuhan fase oralnya. Namun bila kebiasaan ini terus berlanjut, dikhawatirkan dapat mengganggu pertumbuhan rahang dan gigi buah hati. / Foto : iStock

Nakita
Saya ibu dari seorang putri berusia 6,5 bulan. Sejak usia satu bulan, dia saya beri empeng karena sering rewel. Pertanyaan saya, betulkah empeng bisa mengakibatkan susunan gigi anak menjadi kurang rapi?” Pertanyaan yang dikirim seorang ibu via redaksi nakita di atas, sepertinya mewakili pertanyaan mama-mama lain yang memilih untuk memberikan empeng pada buah hatinya.

Mengisap empeng sebenarnya merupakan salah satu cara bayi untuk memenuhi kebutuhan fase oralnya. Saat ada rangsangan di mulutnya, bayi akan merasakan suatu kepuasan. Inilah yang akan didapat bila bayi mengempeng. Normalnya fase oral pada bayi, menurut tokoh psikoanalisa Sigmund Freud, berlangsung dari usia 0 tahun dan akan selesai di usia 1 tahun.

Nah, kebiasaan mengisap empeng pada bayi biasanya diciptakan sendiri oleh orangtua. Jika bayi sedang gelisah, cemas, atau tidak tenang (yang ditunjukkan dengan sikap rewel sampai tak bisa tidur), orangtua mencari jalan keluar dengan memberikan empeng atau pacifier kepada bayi. Jika cara itu dianggap berhasil, tak jarang orangtua akan memberikan empeng untuk menenangkan anaknya.

Lalu benarkah penggunaan empeng dapat menimbulkan masalah pada bentuk rahang anak? Menurut drg. Wita Eka Mayasari dari Brawijaya Women & Children Hospital, pemakaian empeng dalam masa yang tidak terlampau lama, tak akan menimbulkan masalah pada bentuk rahang anak karena masih bisa diharapkan terjadi self correction pada bentuk rahang dan posisi giginya ini.
Tabloid Nakita di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI