Tampilkan di aplikasi

Darah kotor, apa itu?

Tabloid Nakita - Edisi 972
15 November 2017

Tabloid Nakita - Edisi 972

Banyak istilah awam mengenai penyakit yang sebenarnya tidak dikenal dalam dunia kedokteran seperti darah kotor, panas dalam, paru-paru basah, dan masuk angin. / Foto : iStock

Nakita
Darah kotor, misalnya, penyakit ini sebenarnya tidak dikenal dalam dunia kedokteran. Menurut dr. Bahdar T. Johan, SpPD, dari RS Premier Bintaro, Tangerang, Banten, istilah awam ini muncul dari berbagai pengalaman yang dirasakan secara langsung. Darah kotor sering dikaitkan jika bisul sering muncul di bagian tubuh tertentu saja.

Istilah darah kotor, kata Bahdar, merupakan persepsi salah yang sudah memasyarakat di kalangan awam. Masyarakat beranggapan darah kotor akan menimbulkan bisul, jerawat, kulit kemerahan, dan sebagainya. Persepsi ini semakin diperkuat oleh iklan produk obat tradisional di televisi.

Padahal, dalam dunia kedokteran, darah tidak ada yang kotor. Semua darah bersih dan dapat digunakan dengan baik. Memang, ada darah yang mengandung banyak CO2 (karbon dioksida, hasil dari metabolisme tubuh) dan sedikit O2 (oksigen), biasanya darah yang berada dalam pembuluh darah balik.

Dalam dunia medis, darah ini harus melalui proses pembersihan sebelum digunakan untuk metabolisme kembali. darah tersebut harus dibebaskan dari CO2 dan harus diisi O2,” tegas Bahdar. Proses pembersihannya begini: setelah menyuplai beragam zat ke seluruh tubuh, darah kemudian balik ke jantung.

Darah yang mengandung banyak CO2 kemudian masuk ke dalam bilik kanan jantung, kemudian dipompa ke paru-paru. Di paruparu, darah tersebut disaring, CO2 dikeluarkan lewat napas yang keluar dan diisi O2. Setelah itu, darah akan masuk ke bilik kiri jantung dan dipompa ke ginjal. Di ginjal darah dibersihkan lagi dari kandungan racun, seperti kreatinin.
Tabloid Nakita di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI