Tampilkan di aplikasi

Memakan upil ternyata bermanfaat untuk kesehatan

Tabloid Nakita - Edisi 973
4 Desember 2017

Tabloid Nakita - Edisi 973

Ini bukan bercanda lo, Ma, namun merupakan sebuah temuan studi ilmiah yang dilakukan oleh para ilmuwan, termasuk ilmuwan dari Universitas Harvard. / Foto : iStock

Nakita
Betul, sejak kecil, kita diajarkan bahwa mengupil merupakan kebiasaan menjijikkan. Bukan hanya tidak higienis, tapi mengorek-ngorek hidung juga bisa melukai kulit hidung yang rapuh, serta meningkatkan risiko terkena infeksi sinus. Namun seperti yang dilansir www. dailymail.co.uk, para ilmuwan di sejumlah universitas, termasuk Harvard dan University of Saskatchewan, mengupil adalah kebiasaan sehat.

Karena itulah, disarankan agar orangtua membiarkan anak-anak untuk meneruskan kebiasaan tersebut. Spesialis paru-paru Austria, Profesor Friedrich Bischinger, salah satu ilmuwan yang terlibat dalam penelitian, mengatakan, “Memakan sisa-sisa ingus kering (upil) merupakan cara yang baik untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Secara medis itu masuk akal dan merupakan hal wajar untuk dilakukan.

Dalam hal sistem kekebalan tubuh, hidung merupakan filter, dimana banyak bakteri bersarang, dan pada saat kumpulan bakteri ini tiba di usus, ia bekerja seperti obat.” Bischinger percaya bahwa kita harus menyingkirkan stigma sosial seputar mengupil dan mengatakan bahwa orangtua seharusnya mendorong anak-anak untuk melakukannya.

Ini memang seperti kebalikan dari saran dokter yang selama ini mengatakan bahwa mengupil bisa menyebabkan hidung terluka dan mendorong pertumbuhan kuman. Para ilmuwan juga menemukan bahwa ingus dapat mencegah bakteri penyebab gigi berlubang menempel pada gigi. Periset bahkan tengah mencari cara untuk menciptakan lendir sintetis (seperti ingus) yang bisa dijadikan permen karet atau pasta gigi untuk memberi manfaat yang sama.
Tabloid Nakita di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI