Tampilkan di aplikasi

Ternyata, berjemur tidak efektif atasi bayi kuning

Tabloid Nakita - Edisi 973
4 Desember 2017

Tabloid Nakita - Edisi 973

Mengejutkan, ya, Ma? Padahal saran itu yang paling sering kita dengar saat si kecil yang baru lahir mengalami kuning. / Foto : iStock

Nakita
Kejadian kuning (atau dalam istilah medis dikenal dengan jaundice atau ikterus) pada bayi baru lahir ternyata bisa mencapai 50- 60%. Bahkapada bayi yang lahir prematur, angka kejadiannya lebih tinggi yakni sekitar 75-80%. Haruskah Mama khawatir dengan kondisi ini? Lalu, hal-hal apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi bayi kuning? Berikut berbagai fakta seputar bayi kuning yang perlu Ibu ketahui.

1. Peningkatan kadar bilirubin terjadi akibat belum sempurnanya fungsi hati pada bayi baru lahir. Penyebab bayi kuning adalah peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Bilirubin adalah hasil pemecahan sel darah merah (eritrosit) yang sudah tua. Usia sel darah merah umumnya 120 hari. Pada bayi, usia sel darah merahnya ada yang lebih pendek, kira-kira 90 hari. Sel darah merah yang sudah tua ini mengalami pemecahan dan terurai menjadi zat yang disebut “heme” dan “globin”.

2. Pada bayi baru lahir kadar biliburin akan meningkat. Pada bayi baru lahir yang normal, umumnya kadar bilirubin akan mengalami peningkatan di hari ke-2 sampai ke-3 dan mencapai puncaknya di hari ke-8 (terhitung semenjak bayi dilahirkan). Selanjutnya di hari ke-9 berangsur- angsur turun kembali menuju angka normal (10 mg/dL).

3. Ada bayi kuning fisiologi, ada pula bayi kuning patologis. Penyebab tingginya kadar bilirubin pada bayi dapat dikelompokkan menjadi dua yakni fisiologis dan patologis. Penyebab kuning fisiologis adalah peningkatan volume sel darah (eritrosit), usia sel darah yang pendek, dan belum sempurnanya fungsi hati dalam mengolah bilirubin.
Tabloid Nakita di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI