Ben dan Ines, begitu Nesyana biasa disapa, melangsungkan akad nikah yang dipimpin oleh penghulu dari KUA Setiabudi, H. Nahrawi. Meski perkenalan mereka berlangsung singkat, Ben mengaku mantap mempersunting Ines. Saat meminang Ines, Ben menyerahkan mas kawin yang cukup jarang dilakukan pengantin kebanyakan, yaitu sebuah kitab hadis Kuttubu Sittah dan seperangkat alat salat. Saat ditanya alasan memberikan mas kawin tersebut, Ben langsung tersenyum. “Alasannya karena hanya Alquran dan hadis yang bisa membawa kita bahagia di dunia dan di akhirat.” Ibarat Vitamin Proses perkenalan Ben dan Ines hingga ke pelaminan memang terbilang mulus dan nyaris tak tercium media. Kebetulan pula, rumah orangtua kedua mempelai pun bertetangga.
Ben di kawasan Bintaro, sementara Ines di kawasan Pondok Pinang, Tangerang Selatan. Kediaman yang berdekatan boleh jadi penanda mulusnya proses mereka menuju pernikahan, sejak saling mengenal 6 bulan silam, lalu membicarakan rencana pernikahan sejak 2 bulan silam. Ines mengatakan perkenalannya dengan Ben atas campur tangan orangtua masingmasing untuk melakukan penjajakan dan perkenalan sejak awal tahun ini. Ines mengaku kepincut kepada Ben karena prinsip keagamaan yang kuat. “Pertama aku melihat dia, dari agamanya, lihat dari ibadahnya. Ternyata dia kekeluargaannya juga dekat dan sayang anak segala macam,” kata Ines. Ines menambahkan, ibunya, Roosvita Linda dan ibunda Ben, Sri Tresnahati juga sudah saling mengenal sejak lama. Kedua ibu itulah yang memperkenalkan mereka. Ternyata keduanya merasa cocok dan ingin mengikat janji sehidup semati. “Juga lebih karena keluarga sudah dekat, sih. Jadi, nyamannya karena itu,” tutur Ines yang belum-belum sudah mendapat panggilan Mama dari Sienna, putri semata wayang Ben.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.