Sahabat NOVA… Di era yang serba digital, masih adakah ruang privacy bagi kita? Saat ini kita masih sedang tergagap-gagap betapa kehidupan sosial kita begitu hiruk pikuk oleh segala macam informasi. Bahkan, segala kemelut pribadi, rumah tangga, keluarga, perseteruan antara siapa saja bisa kita saksikan tanpa filter. Sedemikian transparannya… Menjadi trending topic atau booming yang kemudian dijadikan bahan berita media-media ketika itu menyangkut public figure, selebritas, atau pejabat.
Seperti halnya kasus-kasus yang tengah marak sekarang ini, ada Jessica dengan kopi sianidanya, ada Aa Gatot yang menyeret sejumlah artis, Mario Teguh dengan Kiswinar, Marshanda – Egi, dan Raffi yang diduga ada affair sama Ayu Ting Ting. Yang kami sebut itu hanyalah segelintir nama yang memang sedang menempati peringkat teratas gosip di sosial media maupun media-media mainstream lain. Cukup sering, ruang privasi pun tak lagi ada di kalangan orang kebanyakan ketika segala sesuatu diunggah di sosial media. Seolah-olah seisi dunia memang berhak tahu apa yang tengah terjadi dengan diri sendiri, keluarga , dan aktivitasnya. Kerap kebablasan juga men-share hal-hal yang kemudian disesalkan kemudian hari.
Dulu, yang namanya aib diri dan keluarga itu, ya, hanya menjadi konsumsi pribadi dan keluarga saja. Bahkan, tak perlu juga semua anggota keluarga tahu persoalan yang sesungguhnya. Sekarang ini, begitu cepatnya beredar dengan “bantuan” sosial media. Bergulir…. Bergulir…. Bergulir…. Tak terbendung. Benarkah akan dan harus demikian? Berpulang kepada diri sendiri, apakah semua layak menjadi konsumsi publik atau masih bisa kita sisakan untuk disimpan dalam ruang pribadi? Mari renungkan…