Tampilkan di aplikasi

Nikah unik di tiga kota, kenal, cocok, menikah, gratis

Tabloid NOVA - Edisi 1496
24 Oktober 2016

Tabloid NOVA - Edisi 1496

Anda masih menjomblo dan tak punya dana untuk menggelar pesta pernikahan? Tak ada salahnya ikut nikah bareng yang digagas pria Yogyakarta ini.

NOVA
Bagi sebagian orang, pernikahan adalah hal yang mudah dilaksanakan. Namun, bagaimana jika pernikahan itu menjadi sulit, karena keterbatasan dan halangan lainnya? Inilah yang dialami RM Ryan Budi Nuryanto ketika akan mendirikan Fortais Sewon (Forum Taaruf Indonesia) tahun 2011 lalu. Ryan mengaku mengalami sendiri bagaimana sulitnya mencari jodoh dan betapa mahalnya biaya pernikahan, belum lagi biaya tasyakuran alias resepsi pernikahan. Kejadian ini yang kemudian menginspirasi Ryan untuk membentuk Fortais Sewon. Ia sendiri menemukan jodohnya, Faridah Baroroh, dan menikah bareng bersama 53 pasangan lainnya tahun 2008, difasilitasi oleh Parasamya Pemkab Bantul.

Sebelumnya, ia sempat membuat kegiatan serupa saat kota Yogyakarta dilanda gempa dahsyat yang meluluhratakan bangunanbangunan di Yogyakarta, khususnya wilayah Bantul. Saat itu, korban gempa jelas tidak terpikir untuk menikah. Sebab masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi seperti kebutuhan pokok rumah tangga. Nah, Ryan membuat gerakan nikah bareng yang diikuti 5 pasang pengantin di Balai Desa Daerah Pajangan Bantul tahun 2006, termasuk sepasang pengantin bisu tuli. Sebagai mahar, para pasangan pengantin ini mendapatkan berbagai perlengkapan, seperti tenda, peralatan dapur, kasur, kompor, dan sebagainya. Tak hanya itu, acara juga dimeriahkan dengan kirab budaya dan hiburan.

Syarat Administrasi Dengan semangat inilah, akhirnya Fortais Sewon berdiri tahun 2011. Fortais Sewon menjadi mediator bagi mereka yang sedang mencari jodoh sekaligus menyelenggarakan nikah bareng gratis dengan konsep unik. Mottonya, golek garwo (mencari jodoh – Red.) diwadahi Fortais. “Seminggu bisa menikah, tanpa kenal sebelumnya. Saya mengenalkan Fortais di pengajian dan pertemuanpertemuan, juga di media cetak tahun 2011. Untuk semua agama dan semua etnis, semua pendidikan, usia 20-80 tahun. Yang penting komitmen serius dan status jelas, misalnya janda cerai atau mati, harus jelas,” ujar bapak satu anak ini.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI