Disney kembali merilis film animasi terbarunya berjudul Moana, yang berkisah tentang petualangan anak perempuan dengan latar budaya Polinesia.
Seperti film keluaran Disney lainnya, proyek ini pun dikerjakan dengan detail dan dipersiapkan sejak 5 tahun silam.
Dan diantara 800 animator dari 25 negara yang mengerjakan film Moana ini, terselip nama Griselda Sastrawinata, perempuan asal Indonesia yang tergabung dalam divisi visual development.
“Tugas saya membuat background dan ilustrasi tapa, yaitu kain yang terbuat dari kulit pohon murbei yang direndam di air dan dikeringkan, kemudian disambung satu sama lain. Kain tersebut lalu dihias dengan pewarna alami dengan pola geometri khas Polinesia.
Nah, desain yang saya buat, bordernya lain dan punya desain masing-masing, seperti yang dipakai bayi-bayi. Semua detail harus dibuat,” cerita Griselda.
Tantangan mengerjakan animasi ini, lanjut Griselda, adalah soal target waktu untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. “Tantangan bekerja di Disney justru datang dari tuntutan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan deadline waktu. Saya dan anggota tim yang lain selalu ingin punya waktu lebih untuk mengerjakan.
Kita dikasih waktu empat minggu untuk membuat desain tapa, tetapi itu tetap saja tidak cukup. Sementara, waktu tidak bisa diulur-ulur,” pungkasnya tersenyum.
Berawal dari Angan Kecintaan Griselda terhadap dunia animasi sudah terpupuk sejak ia masih kecil.
Apalagi, ia sangat tergila-gila dengan film animasi.
Semua film animasi seperti Little Mermaid, Aladdin, Sleeping Beauty, Alice in Wonderland, Jungle Book hingga Cinderella menjadi tontonannya sehari-hari dan tak pernah sekalipun ia merasa bosan.
