Tampilkan di aplikasi

Maestro batik dari Cirebon

Tabloid NOVA - Edisi 1503
15 Desember 2016

Tabloid NOVA - Edisi 1503
NOVA
Pria kelahiran Cirebon, 28 Maret 1968 ini dikenal sebagai maestro batik yang terus memberikan sentuhan baru pada dunia batik Indonesia.

Kecintaannya pada dunia batik membuatnya mengukir berbagai prestasi dan penghargaan. Risetnya tentang batik pun tak kalah hebatnya. Dialah Komarudin Kudiya yang berhasil menyelesaikan pendidikan S3 di FSRD ITB. Selain itu, ia juga dikenal sebagai pengusaha batik dengan merek dagang Batik Komar yang karyanya digunakan desainer kelas dunia.

Saya anak pertama dari delapan bersaudara. Orangtua saya pasangan almarhum H. Kudiya dan Hj. Sumini. Saya lahir dan dibesarkan di desa Trusmi, Pleret, Cirebon. Sekarang desa ini sudah terbagi menjadi dua karena pemekaran, jadi ada Trusmi Wetan dan Trusmi Kulon. Nah, desa saya adalah Trusmi Kulon.

Boleh dikatakan, saya tumbuh dan besar dalam keluarga yang kultur membatiknya cukup kuat. Saya merupakan generasi kelima yang berada dalam dunia perbatikan.

Bahkan saat ini saja, nenek saya yang usianya sudah menginjak usia 90 tahun masih aktif berbisnis batik.

Maksudnya tidak membatik, tetapi aktif memberikan modal kepada para kenalannya yang ingin berbisnis batik.

Darah seni yang mengalir sebenarnya berasal dari kakek pihak ibu. Makanya ibu saya pun bisa memproduksi serta menggambar desain batik dengan apik. Sedangkan jiwa bisnis yang mengaliri darah saya berasal dari keluarga pihak ayah. Ya, keluarga ayah semuanya pedagang dan merantau ke berbagai daerah.

Tak heran, saya pun sejak kecil menyukai dunia wirausaha dan dikenalkan sejak dini oleh beliau.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI