Tampilkan di aplikasi

Memupuk bisnis sosial

Tabloid NOVA - Edisi 1503
15 Desember 2016

Tabloid NOVA - Edisi 1503
NOVA
Diyakini tidak sekadar mencari keuntungan pribadi, tetapi juga memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat tertentu dan ramah lingkungan. Tak heran jika bisnis sosial kini subur di kota-kota besar dunia. Menyadari akan dampak positif pola bisnis itu, bungsu dari lima bersaudara ini fokus mengenalkan konsep bisnis sosial ke berbagai penjuru Indonesia.

Sejak lulus S1 di Teknik Industri ITB, Bandung, bisa dibilang aku galau. Bukan soal percintaan, tetapi lebih ingin mencari tujuan hidup, ingin menjadi apa dan sebagainya.

Ketika kuliah S1 itu aku lebih concern mencari pencerahan batin.

(Perjalanan ini ditulis Marina dalam buku berjudul Jingga: Perjalanan ke India dan Thailand Mencari Surga di Bumi. Red.).

Aku jalan-jalan sendirian saja, benar-benar mencari jati diri. Aku juga pernah nge-fans dengan grup band seperti The Beatles dan Kula Shaker, bahwa katanya kalau mencari sesuatu itu harus ke India. Kalau ke India itu pasti akan menemukan sesuatu. Ketika itu aku jadi penasaran dan akhirnya bisa ke sana tahun 2003. Umur 19 tahun, aku ke India, bisa sampai ke Himalaya.

Di sana aku ketemu para pencari dari berbagai belahan dunia. Sharing, ngobrol sesama pencari dan juga dengan yang disebut guru. Bisa bertemu dengan banyak orang dengan beragam latar belakang. Orangtua sempat enggak mengizinkan, tetapi kemudian luluh begitu tahu aku menabung dari uang jajan selama 2 tahun untuk perjalanan ini.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI