Tampilkan di aplikasi

Dampingi anak mendengar vonis dokter

Tabloid NOVA - Edisi 1527
5 Juni 2017

Tabloid NOVA - Edisi 1527

Sungguh tak mudah, sebagai ibu harus mendampingi anak ke dokter untuk mendengarkan vonis penyakit yang cukup berat. / Foto : iStock

NOVA
Berdasarkan pengalaman praktik sebagai psikolog, jika diagnosa penyakit anak cukup berat dan usianya di bawah 18 tahun, dokter tidak langsung memberitahu ke anak. Biasanya bersama orang tua atau yang langsung bertanggungjawab, atau significant others dengan anak tersebut.” Karena di usia tersebut biasanya anak belum siap mendengarkan bahasa medis sehingga harus disampaikan ke orang tua.

Dengan harapan orang tua bisa menyampaikan kepada anak. Tentu saja dengan bahasa yang lebih bisa dipahami anak.” Terkadang dokter menyampaikan secara spontan sehingga anak menerimanya berbeda bahkan bisa jadi mengerikan buat dirinya. “Misalnya, dokter mengatakan gendang telinga anak sobek. Anak pun langsung mendapat bayangan buruk, merasa telinganya akan tuli. Apalagi jika dokter tidak menjelaskan atau menenangkan si anak.” Menurut Dewi, tidak semua dokter paham dengan cara komunikasi terapeutik. Tujuannya membantu klien mencapai kembali kondisi yang adaptif dan positif. Dokter berupaya menjelaskan dengan cara tidak menjatuhkan mental kondisi pasien. “Penerimaan diri dan rasa percaya diri pasien harus diperhatikan,” tandas Dewi.

Jika kemudian dokter tidak melakukan komunikasi tersebut, orang tualah yang langsung memberikan langkah supportif.Namun, orang tua juga tidak boleh marah ke dokter. “Orang tua mengambil alih pembicaraan dengan menenangkan anak. Misalnya, dengan kalimat ‘Oh, kan, itu bisa diobati ya Dok.”
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI