Tampilkan di aplikasi

Srikandi pemburu jaringan narkoba internasional

Tabloid NOVA - Edisi 1535
31 Juli 2017

Tabloid NOVA - Edisi 1535

Di lapangan, Ocha adalah polwan yang ‘garang’. Tapi di rumah, dia tetaplah ibu rumah tangga yang feminim. / Foto : DOK. PRI

NOVA
Selama empat jam barang yang kami curigai narkoba itu dibongkar muat dari kapal ke dalam tiga mobil milik para pelaku. Selama itu pula saya hanya tengkurap dalam semak-semak. “Jangan menyerah, karena kamu akan kalah”, kataku dalam hati. Leher pun mulai pegal, badan gatal digigiti nyamuk. Tapi itu tak membuat saya gentar.

Di pikiran saya yang terpenting gerak-gerik mereka bisa keintai setiap saat. Karena: Mereka harus tertangkap malam itu juga! Malam itu pun hanya Ocha, satu-satunya perempuan. Ya, karena AKP Rosana Albertina Labobar, begitu lengkapnya, memang satusatunya wanita dalam Satgas Merah Putih.

Satuan bergengsi bentukan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya yang tugas utamanya mengintai dan membuntuti penjahat narkoba. Dengan waktu bertugas, bisa jadi selama 24 jam/7 hari/minggu. Berhasilkah Ocha dan timnya malam itu? Yup. Penyelundupan sabu-sabu sebanyak, fantastis! 1 ton berhasil dibongkar mereka.

Dan sebagai polwan, masihkah ia sempat ke salon kecantikan? Mengapa tim memilih Anda sebagai satusatunya anggota perempuan? Dunia narkoba sudah tak asing lagi buat saya. Terlebih, sejak 2016 lalu saya pernah menjadi anggota Tim Satgas Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba di Bareskrim Mabes Polri. Bahkan Oktober 2016 lalu tim kami berhasil mengungkap jaringan narkoba internasional asal Taiwan yang kami tangkap di kawasan Dadap, Tangerang. Saat itu, kami menyita barang bukti sebanyak 135 kilogram sabu-sabu.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI