Tampilkan di aplikasi

Wisata tiga desa adat di Lombok, menjaga tradisi melalui rumah adat

Tabloid NOVA - Edisi 1534
1 Agustus 2017

Tabloid NOVA - Edisi 1534

Berbagai pantai yang indah seakan memanggil tamu mendekatinya. / Foto : Karto Saragih / Nova

NOVA
Pemandangan pantai dan gunung seolah memanggil untuk dikunjungi ketika menginjakkan kaki di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tapi kunjungan Nova kali ini khusus bertamu ke desa adat suku Sasak. Desa atau dusun suku Sasak menyebar mulai dari wilayah Timur sampai Barat Pulau Lombok. Perjalanan menyenangkan ini dimulai seketika setelah mendapat di tanah Lombok.

Dusun pertama yang dikunjungi terletak di sebelah selatan Pulau Lombok. Namanya, desa Ende. Desa ini salah satu dari dua desa adat yang sangat terkenal dan lokasinya berdekatan. Keduanya juga menjadi lokasi wajib bagi turis lokal dan mancanegara. Perjalanan ke lokasi ini lebih kurang dua jam dari kawasan Senggigi ke arah daerah Sengkol.

Letak desanya persis di pinggir jalan yang sepi. Seorang warga dusun yang ramah bernama Akip datang menyambut. Dia adalah salah satu guide yang bisa di temui di desa yang jadi tujuan para wisatawan ini. “Panggil saja bajang Akip,” katanya. Bajang artinya laki-laki muda.

Turis mengekorinya menjelajahi sudut demi sudut, rumah adat demi rumah adat, di desa itu. Dia bercerita agak lama tentang isi rumah. Salah satu ciri khas rumah adat Sasak adalah rendah di bagian depan, dan lebih tinggi di bagian belakang. Sengaja dibikin rendah agar orang yang masuk ke rumah dengan posisi menunduk, menghormati orang yang berada di dalam rumah.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI