Sindrom Tourette bukan baru. Namun, kembali mencuat di masyarakat, ketika Tora Sudiro disebut-sebut menderita sindrom ini. Menyusul, aktor ini berurusan dengan pihak yang berwajib karena ditenggarai memakai obat jenis psikotropika. Tora menggunakan obat itu karena menderita sindrom Tourette, atau karena sebaliknya? Belum diketahui pasti.
Yang jelas, “Sindrom Tourette adalah suatu gangguan di mana seseorang tidak dapat mengendalikan motorik baik gerakan tertentu, ekspresi muka, gestur, ucapan-ucapannya, baik perkataan bermakna atau tidak bermakna, suara-suara, atau bunyibunyian tertentu yang terjadi secara spontan,” jelas Rena Masri, M.Psi., psikolog dari Pion Clinician. Sindrom Tourette ditandai dengan gejala utamanya, yaitu tics.
Tics merupakan suatu gerakan motorik yang melibatkan kelompok otot tertentu atau beberapa kelompok otot tertentu tanpa disadari dan tidak dapat dikontrol, yang dapat berlangsung secara cepat dan tiba-tiba. Nah, tics dikategorikan menjadi dua, yaitu tics motorik dan tics vokal. Tics motorik adalah gerakangerakan yang berulang tanpa disadari dan tidak dapat dikontrol.
Bila gerakan tersebut melibatkan kelompok otot tertentu saja, maka sering disebut sebagai tics motorik sederhana. Gerakannya seperti kedipan mata, menggelengkan kepala, membuka dan menutup mulut, dan lain-lain. Bila gerakan tersebut melibatkan beberapa kelompok otot secara bersamaan, maka disebut dengan tics motor kompleks. Gerakan ini seperti melompat-lompat, memutar badan, membungkuk, dan lain-lain.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.