Tampilkan di aplikasi

Ismala Dewi, kalau dibeton semua sungai jadi seperti sekolah besar

Tabloid NOVA - Edisi 1538
18 Agustus 2017

Tabloid NOVA - Edisi 1538

Ibu yang satu ini bergelar Doktor dalam Ilmu Hukum. Tapi, ia rela berurusan dengan sampah berbau busuk, berbasah-basah nyebur ke kali Ciliwung. / Foto : Budi / Dok. PRI

NOVA
Lalu, hasil apa yang didapat Ismala Dewi? Tentu ia senang. Bukan, bukan karena materi yang ia dapat. Melainkan ia bisa melihat masyarakat yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung Depok berubah ke arah yang lebih baik. Mereka tak lagi membuang sampah sembarangan. Sungai menjadi berisih. Mereka pun tak lagi membuat rumah mepet dengan sungai. “Kalau sungai meluap kan bisa mencelakai anak-anak dalam rumah,” katanya.

Singkatnya, ekosistem sungai jadi terjaga baik. Hanya itu tujuannya? Tentu tidak. Bersama dengan Komunitas Ciliwung Depok (KCD), Ismala Dewi mulai mencanangkan ekowisata Ciliwung berbasis konservasi sungai, dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2014 tersebut, awalnya dikemas dalam program Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (Pengmas UI).

Lewat pemberdayaan yang dilakukan, potensi-potensi yang dimiliki masyarakat mulai muncul. Tidak hanya menghadirkan beragam kegiatan ekonomi yang bisa meningkatkan kesejahteraan hidup mereka, tapi juga mengubah prilaku hidup masyarakat terhadap sungai. Akhir Juli lalu, di rumahnya yang asri di kawasan Kampung Utan Kayu, Depok, ibu tiga anak yang juga masih aktif mengajar di Fakultas Hukum UI ini bercerita.

Tak hanya perjuangannya membangun ekowisata Ciliwung Depok, tapi juga tentang kenapa suaminya mau membantu. Pada dasarnya saya senang dengan air, disertasi saya juga tentang air. Saya memilih Ciliwung Depok, karena sebelumnya sempat melakukan riset terlebih dahulu. Ciliwung Depok mempunyai potensi wisata yang bagus.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI