Tampilkan di aplikasi

Intip sejarah dari segenggam pala

Tabloid NOVA - Edisi 1536
18 Agustus 2017

Tabloid NOVA - Edisi 1536

Banda bukan saja kaya akan ragam budaya, tapi juga menyimpan kisah kepedihan dan semangat pada masa lalu. / Foto : Dok. Lifelike Pictures

NOVA
Tantangan Jay Subyakto untuk bikin film bioskop tuntas! Lewat film Banda the Dark Forgotten Trail (Banda), Jay membayar hutang yang dipegangnya sejak 17 tahun lalu. Saat itu, Jay ditantang untuk membuat film layar lebar. Namun, dia baru merespon tantangan itu dua tahun lalu, saat proses produksi film ini mulai dilakukan.

Film Banda yang siap diputar Agustus mendatang, memang menceritakan kehidupan di Pulau Banda dan sejarah jalur rempah (terutama pala) pada masa lalu. Kisah yang dikemas dalam format film dokumenter ini akan memberi gambaran yang jelas, seperti apa kejayaan Banda Neira pada masa itu. “Karena melupakan masa lalu, adalah sama dengan mematikan masa depan bangsa.

Sangat penting Banda Neira buat bangsa kita,karena di sini lahir banyak pemikiran, lahir banyak kepedihan, lahir banyak semangat, dan lahir banyak ironi yang terjadi sampai hari ini,” kata Jay. Rupanya, pada masa kolonial Belanda, Banda menjadi salah satu dari beberapa kawasan di tanah air yang paling diburu. Kawasan yang menghasilkan pala ini memang sangat dikenal oleh para penjajah.

Siapa yang menyangka, pala yang jadi salah satu komoditi rempah-rempah ini pernah ditaksir dengan harga yang sangat tinggi. Bahkan, segenggam pala pernah dianggap lebih bernilai dari segenggam emas. Pala yang sangat berharga pada masa itu, kemudian memancing ekspedisi besarbesaran dari Eropa. Mereka berlomba untuk mencapai salah satu pulau terkecil di timur Indonesia ini. Namun, di balik ekspedisi tersebut, tersimpan kisah kepedihan di Banda.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI