Tampilkan di aplikasi

Komunitas Batara, belajar anti-gadget

Tabloid NOVA - Edisi 1553
30 November 2017

Tabloid NOVA - Edisi 1553

Anak-anak diajak masuk hutan, memainkan permainan tradisional. Akhirnya malah keasyikan dan ogah main handphone.

NOVA
Suatu pagi di pelataran sebelah rumah yang cukup luas, mengalun suara merdu angklung Banyuwangi yang ditabuh oleh beberapa anak. Selain menabuh, ada sebagian yang menyanyikan lagu medley mulai lagu khas Banyuwangi Umbul-Umbul Blambangan, kemudian dilanjutkan dengan beberapa lagu nasional seperti Indonesia Pusaka, Garuda Pancasila, dan lagu lainnya.

Saat sekelompok anak itu asyik menyanyi dan bermain musik, bocah lainnya tampak bergembira dengan berbagai dolanan (mainan) seperti bermain dakon, balap egrang, engklek, juga lari batok. Terkadang celoteh dan tawa memecah kesunyian pagi yang sejuk, ketika di antara mereka ada yang jatuh jumpalitan.

Itulah suasana setiap Minggu pagi yang dilakukan anak-anak kelompok belajar Baca Taman Rimba (Batara) di lingkungan Papring, Kelurahan Kalipuro, Kec. Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Lingkungan Papring lokasinya 21 kilometer sebelah barat Kota Banyuwangi, tepatnya berada di tepi hutan jati dan pinus milik Perhutani.

Untuk menuju ke lingkungan Papring, dibutuhkan perjuangan yang lumayan berat. Selain jalan yang tidak mulus, lokasi ini berada di dataran tinggi. Jumlah penduduk tidak terlalu banyak, sehingga jarak antar satu rumah dengan lainnya saling berjauhan.

Demikian pula sinyal handphone yang timbul tenggelam, sehingga menyulitkan komunikasi dengan dunia luar. “Jadi tak hanya jauh dari perkotaan saja, warga di sini untuk berkomunikasi juga tak mudah,” kata Widi Nur Mahmudy, pendamping dan pendiri kelompok Batara kepada NOVA yang datang berkunjung.

Usai bermain musik dan lainnya, Widi mendampingi belasan anak-anak masuk ke hutan beramai-ramai. Sepanjang perjalanan yang naik turun dan melewati sungai kecil yang melintang, anak-anak asyik bercengkerama dan tertawa. “Kalau kumpul semua jumlah anak-anak ada 43 orang, tapi sekarang yang datang cuma belasan, soalnya sebagian ikut bantu ibunya di acara hajatan di desa sebelah,” kata Widi
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI